Biasanya, di Indonesia, dosen akan memberikan nilai tambahan untuk mahasiswanya yang rajin masuk dan interaktif di kelas. Ini berbeda dengan Jerman yang dosennya tidak peduli dengan kerajinan mahasiswa, terpenting bisa lolos saat ujian akhir.
Namun, hal ini justru tidak membuat mahasiswa pasif di kelas. Di setiap kelas, pasti ada saja mahasiswa yang selalu aktif dan maju ke depan.
Selain itu, mahasiswa juga kerap mempelajari bahan kuliah sebelum diajarkan dosen. Proses belajar di Jerman ada dua tahap, yakni kelas teori dan kelas praktik.
Mahasiswa bisa hanya mengikuti salah satu kelas tersebut. Ketua Umum PPI Jerman Geraldo mengungkapkan biasanya mahasiswa Indonesia lebih banyak mengikuti kelas praktik.
“Yang tidak terlalu aktif, pasti akan jarang belajar. Proses belajar di sana bukan untuk bertahan tapi bagaimana cara untuk bisa belajar yang baik. Saat diajari guru, mungkin tidak bisa paham 100 persen. Jadi, dibandingkan dengan masuk terus tidak paham, ada juga masuk kuliah untuk latihan soal. Jadi ada dua tahap, teori dan praktik,” beber mahasiswa jurusan Bisnis Matematika itu dalam live di akun Instagram Medcom, Jumat, 29 Maret 2024. (Zein Zahiratul Fauziyyah)
| Baca juga: 5 Alasan Pertimbangkan Jerman Sebagai Pilihan untuk Melanjutkan Kuliah |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
