Dalam keterangan tertulis BRIN yang diterima Medcom.id, bunga bangkai yang memiliki nama ilmiah Amorphophallus titanum Becc yang mekar saat ini merupakan koleksi Kebun Raya Cibodas dengan nomor koleksi 76. Bunga yang mekar ini merupakan hasil semaian biji yang ditanam pada 2004.
Biji tersebut berasal dari induk tanaman koleksi No.28 yang berasal dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat, yang dikoleksi oleh almarhum R Subekti Purwantoro dan kawan-kawan.
Ini merupakan kali ketiganya individu tanaman tersebut berbunga setelah sebelumnya berbunga pada 2016 dan 2020. Menurut data hasil pemantauan dari unit pengelolaan koleksi ilmiah Kebun Raya Cibodas, tunas mulai teramati pada 16 Februari 2024.
Bunga mekar sempurna tepat pada Jumat, 19 April 2024 pukul 00.56 WIB dengan tinggi spadik 310,5 cm dan diameter spata 161 cm. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Destri mengatakan ketinggian bunga yang saat ini mekar melebihi dari yang sebelumnya.
“Tinggi bunga kali ini lebih dari 3 meter hal ini dikarenakan pertumbuhan vegetatifnya bagus sehingga dengan sendirinya menghasilkan umbi yang lebih besar,” ujar Destri dalam keterangan tertulis, Jumat, 19 April 2024.
Destri mengungkapkan induk tanaman di Cibodas diperkirakan sudah berumur antara 32-35 tahun, karenanya tanaman tergolong herba perenial. Saat ini, jumlah koleksi tanaman bunga bangkai di Kebun Raya Cibodas sebanyak 10 nomor spesimen.
Rinciannya 1 spesimen induk hasil pengoleksian berupa umbi dan 9 spesimen merupakan hasil perbanyakan dari biji.
Tanaman yang termasuk keluarga Araceae (talas-talasan) ini merupakan tanaman asli Indonesia endemik dari Sumatera. Tanaman ini pertama kali ditemukan oleh Dr. Odoardo Beccari pada tahun 1878 di sekitar air terjun Lembah Anai, Sumatra Barat.
Amorphophallus titanum juga memiliki keunikan tersendiri yaitu memiliki aroma yang khas seperti bau bangkai dan mempunyai perbungaan terbesar di dunia atau disebut sebagai the giant inflorescent in the world.
Selain itu, bentuk perbungaannya menjulang tinggi dengan tongkol atau spadiks dikelilingi oleh seludang bunga (spatha) yang saat mekar berwarna merah hati. Tanaman endemik Sumatra ini juga memiliki masa berbunga empat tahun sekali dengan 3 fase pertumbuhan, yaitu fase vegetative (berdaun), fase generative (berbunga), dan fase dorman (istirahat).
Amorphophallus titanium Becc. termasuk dalam kategori spesies terancam punah berdasarkan klasifikasi dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) Tahun 2018 dan keberadaannya dilindungi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.
Baca juga: Pengunjung dapat Lihat Bunga Bangkai di Kebun Raya Cibodas-BRIN, Ini Syaratnya |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News