Kampus Cyber Islamic University di Cirebon. DOK Kemenag
Kampus Cyber Islamic University di Cirebon. DOK Kemenag

Cyber Islamic University Bakal Tambah Prodi Baru S1 dan S2 Tahun Depan

Renatha Swasty • 22 Desember 2023 17:39
Jakarta: Cyber Islamic University bakal membuka sejumlah program studi (prodi) baru tahun depan. Program studi yang bakal dibuka, yakni S1 Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Aqidah Filsafat Islam (AFI); prodi S1 Hukum Keluarga Islam (HKI); S1 Tadris Ilmu pengetahuan Sosial (IPS); S1 PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini); S1 Sejarah Peradaban Islam (SPI), dan prodi S2.
 
“Dukungan sarana dan prasarana kampus siber ini semuanya sudah terpenuhi 100 persen. Sehingga Tahun Akademik 2024/2025 pembelajaran jarak jauh tidak hanya untuk Prodi PAI saja, tapi program sarjana dan magister juga sudah dapat kita selenggarakan,” kata Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani dikutip dari laman kemenag.go.id, Jumat, 22 Desember 2023.
 
Cyber Islamic University merupakan program pembelajaran jarak jauh (PJJ) Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu dari tujuh program prioritas Kemenag di era kepemimpinan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. IAIN Syekh Nurjati Cirebon ditunjuk sebagai kampus siber.

Dhani mengungkapkan selama tiga tahun terakhir, Program Cyber Islamic University diikuti 3.339 mahasiswa. Mereka berasal dari 36 provinsi di seluruh penjuru Indonesia.
 
Tingginya minat mahasiswa mengikuti kuliah siber ini karena mereka sangat dimudahkan dalam proses pembelajaran. Sebab, antara dosen dan mahasiswa tidak lagi bertemu secara fisik di ruang kelas.
 
Sehingga, program ini sangat membantu guru-guru madrasah, sekolah, pesantren. dan lainnya yang berada jauh dari kampus untuk melanjutkan pendidikan. Ketua Jurusan PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati, Moh Ali, menjelaskan kuliah siber ini dilakukan melalui dua metode.
 
Pertama, metode belajar sinkronus-asinkronus dan ditambah dengan video pembelajaran serta e-modul yang bisa diakses mahasiswa kapan saja dan di mana saja. Kedua, tatap muka selama empat kali dalam satu semester.
 
"Kita online fleksibel. Tapi secara kualitas tetap terjaga karena kami memiliki tim pemantau melalui Lembaga Penjaminan Mutu," ujar dia.
 
Ali mengungkapkan kendati program ini digelar di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, namun dosen yang berjumlah 302 orang berasal dari berbagai perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Pihaknya juga merekrut tutor dari berbagai perguruan tinggi yang tersebar di 19 provinsi.
 
Bahkan, sebagian tutor berada di luar negeri, misalnya dari Ohio University dan Hankuk University Korea Selatan. Mahasiswa PJJ PAI terbagi menjadi dua kelompok, yakni beasiswa dan non-beasiswa.
 
Saat ini, kelas PAI terbagi dalam 74 kelas. Rinciannya, 4 kelas untuk angkatan pertama, 40 kelas untuk angkatan kedua, dan 30 kelas untuk angkatan ketiga.
 
“Sebetulnya sudah ada keinginan masyarakat dari sejumlah negara, baik WNI maupun WNA untuk dapat mengikuti program PJJ IAIN Syekh Nurjati itu sejak beberapa waktu. Mereka merupakan mahasiswa dari Thailand, Malaysia, Singapura, Jepang, hingga Swiss dan Belanda,” ungkap Ali.
 
Baca juga: Majukan Cyber Islamic University, Kemenag Bersinergi dengan Korsel

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan