“Ulang tahun ke-169 Lasminingrat,” demikian keterangan Google.
Raden Ayu Lasminingrat merupakan tokoh perempuan sastrawan pendidikan yang berada di Jawa. Lasminingrat adalah seorang perempuan pertama dari kelompok pertama di Indonesia yang menerima Pendidikan barat yang mempunyai kemampuan menulis dan menerjemahkan Buku Belanda dengan baik.
Profil dan Pendidikan Lasminingrat
Lahir pada tahun 1854 di Garut, Lasminingrat merupakan seorang putri dari Raden Haji Moehamad Moesa yang merupakan pengarang pelopor dalam kesusastraan Sunda dan seorang cendekiawan.Lahir dan dibesarkan di keluarga terpelajar dan memiliki akses pendidikan yang baik membuat Lasminingrat semakin mencintai dunia pendidikan. Pada awalnya, Lasminingrat justru tidak disekolahkan karena di Garut tidak ada sekolah khusus untuk wanita. Sebagai gantinya, ia disekolahkan di rumah Kontroleur Levisian (orang Belanda).
Saat Raden Ayu Lasminingrat sekolah di sekolah orang Belanda, ia belajar dengan tekun, menulis, membaca, belajar bahasa Belanda, serta belajar ilmu pengetahuan alam yang berada di lingkungannya. Hal itulah yang membuat Lasminingrat mampu memahami dan mengerti bahasa Belanda. Selain itu, ia juga mampu menghasilkan karya penerjemahan buku-buku bahasa Belanda yang ditulis ulang kembali kedalam bahasa Sunda.
Beberapa karya buku R.A Lasminingrat yang disadur dan diterjemahkan beliau dalam bahasa belanda ke dalam bahasa sunda diantaranya ada Tjarita Erman dan buku carita Warnasari (2 jilid), buku-buku ini merupakan kumpulan buku cerita dari buku Vertelsels het wonderland voor kinderen, klein en groot karangan von Grimm dan J.A.A. Goeverneur.
Pencetus Gerakan Emansipasi Wanita
Semasa hidupnya, Lasminingrat mempunyai cita-cita yang begitu tinggi, ia ingin membuat para kaum perempuan yang berada di lingkungan rumah nya menjadi perempuan berpendidikan. Ia mewujudkan cita-cita tersebut dengan cara membuat gerakan emansipasi wanita dengan cara mengajarkan baca, tulis, serta berbahasa Sunda dan Belanda.Dilansir dari repositori unsil, Lasminingrat wafat pada 10 April 1948 dalam usia 105. Jenazahnya dimakamkan di makam keluarga Raden Haji Moehamad Moesa yang terletak di belakang Mesjid Agung Garut, berdampingan dengan makam suaminya. Lasminingrat meninggalkan warisan yang tak terhapuskan bagi pendidikan dan pemberdayaan wanita di Indonesia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News