"Kuota belajar berpotensi mubazir karena minim digunakan, sebab mayoritas guru justru lebih senang menggunakan aplikasi yang jatuhnya justru merupakan kuota umum," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti dalam keterangannya, Selasa, 22 September 2020.
Dia menyebut kuota belajar yang jumlahnya berkisar 20 sampai 45 gigabyte per bulan akan sangat minim pemakaiannya. Sebab, kuota belajar hanya bisa digunakan untuk membuka aplikasi layanan pendidikan yang jumlahnya terbatas. Belum tentu pula aplikasi tersebut yang dipakai belajar daring selama ini.
"Kuota belajar dalam paket yang diberikan kepada para peserta didik berdasarkan apa spesifikasinya, apakah aplikasi yang sudah menjadi partner Kemendikbud ataukah semua aplikasi dapat dipergunakan dengan tidak terikat pada provider tertentu, sehingga peserta didik dapat memanfaatkan paket belajar," ungkapnya.
Baca: Model Subsidi Kuota Internet Dinilai Tak Cukup untuk PJJ
Survei KPAI, sangat banyak aplikasi yang lebih sering digunakan untuk Pendidkan Jarak Jauh (PJJ) yang tidak mampu menyerap kuota belajar. Artinya, saat aplikasi lain digunakan, maka yang terserap adalah kuota umum yang jumlahnya sangat minim, yakni hanya 5 gigabyte per bulan.
Dari 87,2 persen responden, yang melakukan interaksi PJJ secara daring melalui chating dengan aplikasi Whatsapp, Line, Telegram atau Instagram sebanyak 20,2 persen, menggunakan Zoom Meeting, 7,6 persen. Sedangkan, yang menggunakan video call WhatsApp dan telepon hanya 5,2 persen.
"Artinya, mayoritas menggunakan aplikasi yang justru lebih membutuhkan kuota umum. Aplikasi seperti Zoom Meeting malah hanya digunakan para guru sebanyak 20 persen saja dari total 1.700 responden siswa," terangnya.
Selanjutnya, dalam urusan pengiriman ataupun menerima video kiriman, semuanya butuh kuota umum besar. Makanya, kuota umum rasanya terlalu sedikit. Survei KPAI, penugasan mengirim video mencapai 55 persen dari 1.700 responden.
"Maka hal ini perlu disiasati agar uang negara dapat dioptimalkan membantu PJJ daring, jangan malah menguntungkan providernya," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id