Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menghadiri penandatanganan prasasti dan peresmian Gedung Mochtar Riady Social and Political Research Center, di kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Kamis, 2 Mei 2019 (Foto:Dok)
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menghadiri penandatanganan prasasti dan peresmian Gedung Mochtar Riady Social and Political Research Center, di kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Kamis, 2 Mei 2019 (Foto:Dok)

Bamsoet Imbau Swasta Lebih Aktif dalam Pembangunan Pendidikan

Gervin Nathaniel Purba • 02 Mei 2019 13:51
Depok: Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengajak pihak swasta untuk lebih aktif dalam pembangunan pendidikan nasional. Khususnya dalam membantu penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan pendidikan.
 
Kolaborasi antara swasta dengan institusi pendidikan bisa mempercepat peningkatan kualitas pendidikan. Kolaborasi ini akan memberikan efek positif kepada para peserta didik.
 
Hal itu disampaikan Bamsoet, biasa dia disapa, saat menghadiri penandatanganan prasasti dan peresmian Gedung Mochtar Riady Social and Political Research Center, di kampus FISIP UI, Depok, Jawa Barat, Kamis, 2 Mei 2019.

"Sebagaimana telah ditunjukkan oleh Mochtar Riady Institute For Nanotechnology yang bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) dalam membangun kembali Gedung Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) UI. Gedung ini akan menjadi napas baru bagi kampus UI karena telah siap pakai. Dibangun dengan standar tinggi untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, penelitian, maupun kegiatan pendidikan lainnya," ujar Bamsoet.
 
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Prof Mohammad Nasir, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Rektor Universitas Indonesia Prof Muhammad Anis, Dekan FISIP UI Dr Arie Setiabudi, Pendiri dan Chairman Mochtar Riady Institute for Nanotechnology Dr HC Mochtar Riady, serta kalangan civitas akademika Universitas Indonesia.
 
Bamsoet mengungkapkan, DPR RI bersama pemerintah telah menjalankan amanah UUD 1945 untuk mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN setiap tahunnya. Seiring sehatnya pengelolaan APBN, anggaran pendidikan juga mengalami peningkatan setiap tahun. 
 
Dari mulai Rp419,8 triliun pada APBN 2017, menjadi Rp444,1 triliun pada APBN 2018. Kini anggaran pendidikan mencapai Rp492,5 triliun pada APBN 2019. 
 
Besarnya anggaran tersebut tidak hanya dipusatkan dalam satu kementerian saja. Melainkan tersebar di berbagai pos kementerian yang juga punya peran dalam dunia pendidikan. 
 
"Baik itu dalam peningkatan sumber daya manusia di masing-masing kementerian, maupun yang berhubungan langsung dengan pendidikan masyarakat. Mulai dari mulai PAUD hingga pendidikan tinggi,” ujarnya.
 
Politikus Golkar ini tidak menutup mata sekalipun anggaran pendidikan jumlahnya cukup besar, namun belum bisa memenuhi semua aspek penting dalam peningkatan kualitas pendidikan. 
 
Oleh karena itu diperlukan peran swasta. Hal ini lumrah dilakukan di berbagai institusi pendidikan di negara lain. Swasta menyisihkan keuntungan yang didapat dari hasil usaha untuk membantu pengembangan dunia pendidikan.
 
"Dengan turut memberikan perhatian di dunia pendidikan, swasta telah membantu melahirkan sumber daya manusia yang unggul. Pada akhirnya juga bisa membantu kegiatan usaha di berbagai bidang. Apa yang dilakukan Mochtar Riady Institute For Nanotechnology dengan membangun kembali Gedung FISIP UI, sangat patut dicontoh oleh kalangan usaha lainnya," katanya. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan