"Selamat kepada anak-anakku yang meraih dua medali emas dan satu perak. Merupakan prestasi yang membanggakan dan semoga prestasi ini menjadi inspirasi untuk anak-anak Indonesia,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek, Hendarman, dikutip dari laman Puspresnas, Kamis, 3 Agustus 2023.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada tim pembina yang telah membina anak-anak dengan baik sehingga meraih prestasi di ajang The 13th Salon Culinaire 2023. Dia mengatakan raihan prestasi ini tentunya tidak luput dari peran pembina.
"Anak-anak bersaing dengan bukan anak berkebutuhan khusus tapi dengan kalangan chef Profesional dan Siswa Perhotelan. Saya berharap melalui kompetisi ini anak-anak juga akan mendapatkan pengalaman yang berharga dan tercipta kemandirian,” kata pembina, Ucu Sawitri.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) mengirimkan tiga peserta tersebut pada kelas Dress the Cake atau menghias kue dengan waktu 2 Jam dan diameter 30 cm. Ketiga PDBK itu sebelumnya telah mendapatkan pembinaan sebanyak tiga tahap.
Pembinaan ini dilakukan oleh tim dari Indonesia Pastry Alliance (IPA) yang diketuai oleh Chef Ucu Sawitri. Ketiganya juga telah melalui Pembinaan dan Seleksi tiga tahap yang dijaring dari pemenang Lomba Kompetensi Siswa Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (LKS-PDBK) 2022 yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) mencakup Juara 1-3 dan Harapan 1-3.
The 13th Salon Culinaire 2023 adalah ajang bergengsí skala dunia dari World Association of Chefs Societies. Kompetisi ini diikuti beberapa negara dengan melibatkan Chef Profesional dan Siswa Perhotelan serta mendatangkan lebih dari 80 juri dari luar dan dalam negeri.
Ajang ini diselenggarakan dan didukung oleh Indonesia Pastry Allience (IPA), Association of Culinary Professionals Indonesia (ACPI), dan Young Chef Club Indonesia (YCCI). Dalam ajang ini, peserta diwajibkan membuat dan menghias kue dengan ukuran diameter 30 cm sesuai kreativitas mereka.
Peserta diberi waktu selama 2 Jam. Ketiga Peserta Didik Berkebutuhan khusus menunjukkan kreativitas luar biasa dengan membuat kue dipadukan dengan berbagai hiasan.
Ketiganya berhasil meraih dua medali emas dan satu medali perak meskipun harus berkompetisi dengan peserta yang tidak berkebutuhan khusus. Hal ini dikarenakan ajang kompetisi internasional ini dibuka umum dan peserta merupakan Chef Profesional dan Siswa Perhotelan.
Tidak hanya itu, ketiga peserta mendapatkan nilai tertinggi pada kelas Dress the Cake dan unggul di atas peserta asal China.
Baca juga: Keren! Siswa Gunungkidul Raih Emas di Kompetisi Hapkido Seoul |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News