Menko bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mendapat gelar honoris causa. Foto: UGM
Menko bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto mendapat gelar honoris causa. Foto: UGM

Airlangga Hartarto Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Citra Larasati • 22 Mei 2024 16:33
Jakarta:  Universitas Nasional Gyeongsang (GNU) Korea Selatan memberi gelar doktor honoris causa kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T., IPU., Pemberian gelar doktor kehormatan ini diberikan langsung oleh Rektor Prof. Kwon Soon-Ki atas upaya dan kontribusi Airlangga dalam mendorong kerja sama kedua negara di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan pendidikan.
 
Atas penganugerahan gelar doktor kehormatan ini, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed, Sp.OG(K), Ph.D., menyampaikan ucapan selamat. ”Semoga dengan penganugerahan ini semakin meningkatkan pengabdian Bapak Airlangga dalam memajukan perekonomian Indonesia dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus,” katanya, dalam siaran persnya, Rabu, 22 Mei 2024.
 
Ova mengatakan Airlangga merupakan alumnus Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik UGM tahun 1987. Dalam kapasitasnya sekarang ini sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian telah ikut memberikan kontribusi dalam menjaga perekonomian Indonesia tetap terjaga di tengah penurunan pertumbuhan ekonomi global pasca pandemi covid-19.

“Kita patut apresiasi bahwa Indonesia juga berhasil melewati kontraksi ekonomi yang disebabkan oleh pandemi covid-19,” paparnya.
 
Dalam pidato penganugerahan, Airlangga menyampaikan cetak biru perekonomian pemerintah Indonesia untuk dua dekade mendatang yang dikenal sebagai Visi Indonesia 2045. Menurut Airlangga, pemerintah menargetkan untuk memperluas ukuran perekonomian enam kali lipat dari PDB nominal saat.
 
“Pendapatan nasional per kapita akan mencapai USD30.000 pada tahun 2045, jauh di atas ambang batas minimum tingkat pendapatan negara maju,” ungkapnya.
 
Berdasarkan visi 2045 ini, Indonesia diharapkan berada dalam daftar lima negara dengan perekonomian terbesar di dunia yang saat ini berada di peringkat ke-16. Termasuk  juga target-target lain dalam hal stabilitas harga, penciptaan kualitas lapangan kerja untuk mengatasi tingkat pengangguran, perluasan kelas menengah, pengurangan kemiskinan dan penciptaan rasa keadilan di antara lebih dari 300 juta penduduk pada tahun 2045.
 
Untuk mencapai Visi Indonesia 2045, Airlangga menegaskan perekonomian Indonesia perlu mencapai rata-rata pertumbuhan PDB riil tahunan sekitar 6-7%. Meski bukan tugas yang sangat mudah dalam mempertahankan pertumbuhan PDB tersebut, terutama di tengah tantangan global dan transformasi ekonomi struktural dalam negeri saat ini.
 
Namun Airlangga optimistis dengan strategi pemerintah yang selalu berwawasan ke depan dengan ditopang lewat kebijakan diversifikasi struktur ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan daya saing serta berkomitmen dalam melaksanakan pembangunan hijau dan berkelanjutan.
 
“Kita tidak hanya perlu menjaga perekonomian kita dari ketidakpastian global, namun kita juga perlu mendorong transformasi cepat menuju ekosistem ekonomi hijau dan digital yang baru. Selain itu, kita juga menghadapi perubahan lanskap demografi dimana negara ini akan memasuki fase penuaan populasi,” pungkasnya.
 
 
Baca juga: Khofifah Terima Honoris Causa dari Unair, Ini Sejumlah Pertimbangannya

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan