Poltekkes megukuhkan enam guru besar baru. DOK Kemenkes
Poltekkes megukuhkan enam guru besar baru. DOK Kemenkes

Poltekkes Punya 6 Guru Besar Baru, Ini 3 Pesan Menkes

Renatha Swasty • 01 Desember 2023 10:17
Jakarta: Politeknik Kesehatan (Poltekkes) mengukuhkan enam guru besar baru dalam sidang senat terbuka yang gelar Kamis, 30 November 2023. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan tiga pesan kepada profesor yang baru dilantik dan jajaran direksi di Poltekkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di seluruh Indonesia.
 
“Saya titip dan minta tugas yang harus dilakukan oleh Poltekkes di seluruh Indonesia ada tiga,” kata Budi dikutip dari laman kemenkes.go.id, Jumat, 1 Desember 2023.
 
Pertama, Budi berpesan agar Poltekkes Kemenkes mampu memberikan manfaat kepada mahasiswa didik sekaligus memberikan pembelajaran terbaik. Budi menceritakan pengalamannya ketika berkunjung kerja ke luar negeri dan bertemu perawat dari Indonesia.

Dalam kunjungan itu, Budi bertanya soal almamater perawat. Dia sedih sebab tak ada satu pun perawat lulusan dari Poltekkes Kemenkes. Budi menilai, ini artinya program studi keperawatan di Poltekkes belum diakui dunia.
 
Budi juga mengajukan pertanyaan serupa saat peresmian rumah sakit dan berkesempatan berdiskusi dengan tenaga kesehatan dan tenaga medis. Menurutnya, indikator Poltekkes sudah memberikan yang terbaik kepada mahasiswanya dapat dilihat dari jumlah lulusan yang bekerja di tempat terbaik.
 
“Jadi mengukurnya gampang, kita lihat institusi terbaik, rumah sakit terbaik, ada lulusan Poltekkes atau tidak? Kalau ada, berarti Poltekkes sudah baik bagi murid-muridnya,” sebut Budi.
 
Kedua, Budi berpesan agar Poltekkes memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar. Dia menyebut tolok ukur manfaat ini dapat dilihat dari jumlah tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan di sekitar Poltekkes, apakah sudah terpenuhi atau masih kurang.
 
Misalnya, apabila masih ada kekurangan tenaga kesehatan di Puskesmas, Poltekkes harus bisa hadir memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
 
“Sebaik apa pun penelitian kita tapi kalau bidan atau tenaga laboratorium di Puskesmas sekitar kita tidak lengkap, berarti kita lupa apa tugas kita di Poltekkes ini. Kita harus berbuat baik bagi masyarakat di sekitar kita, harus bermanfaat bagi masyarakat di sekitar kita,” tegas Budi.
 
Ketiga, Budi berharap Poltekkes bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Dia mendorong Poltekkes melakukan riset yang bersifat riset kebijakan (policy research) maupun riset implementasi (implementation research). Sehingga, ada data ilmiah untuk mengetahui apakah kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan telah bermanfaat bagi masyarakat atau tidak.
 
Budi mencontohkan data terbaru WHO menyebut estimasi angka penderita TBC di Indonesia mencapai satu juta orang. Padahal, Kementerian Kesehatan sudah melakukan banyak upaya seperti skrining masif dan mendatangkan mobil x-ray.
 
Selain itu, pengobatan standar untuk pasien Tuberkulosis Resisten Obat juga sudah diubah dari 20 bulan menjadi 6 bulan. Upaya-upaya itu perlu diteliti untuk mengetahui apakah memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.
 
Budi menyebut program-program lain yang dapat diteliti untuk mengetahui apakah memberikan hasil yang baik bagi masyarakat Indonesia seperti imunisasi Human papillomavirus (HPV) dan perubahan metode pemeriksaan atau skrining kanker serviks dari pap smear menjadi tes HPV DNA.
 
“Jadi kebijakan-kebijakan yang kita bikin diteliti secara ilmiah, apakah benar-benar bermanfaat bagi rakyat atau tidak. Jadi, tugas dari Poltekkes bukan hanya bermanfaat bagi murid-muridnya, bukan hanya bagi masyarakat sekitar, tapi juga bermanfaat bagi seluruh Indonesia,” ujar Budi.
 
Adapun keenam guru besar yang baru dilantik, yakni:
  1. Prof. Dr. Ir. Trina Astuti, MPS. Guru besar di bidang ilmu gizi pada Poltekkes Kemenkes Jakarta 2
  2. Prof. Dr. Rita Benya Adriani, S.Kp., M.Kes. Guru besar di bidang ilmu keperawatan pada Poltekkes Kemenkes Surakarta
  3. Prof. Dr. Suprajitno, S.Kp., M.Kes. Guru besar Guru besar di bidang ilmu keperawatan pada Poltekkes Kemenkes Malang
  4. Prof. Dr. H. Marsum, BE., S.Pd., MHP. Guru besar di bidang ilmu kesehatan masyarakat pada Poltekkes Kemenkes Semarang
  5. Prof. Dr. Ir. Zuraidah Nasution, M.Kes. Guru besar di bidang ilmu kesehatan masyarakat pada Poltekkes Kemenkes Medan
  6. Prof. Dr. Sri Indra Tri Gunarso, SKM., M.Kes. Guru besar di bidang ilmu kesehatan lingkungan pada Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang
Budi berpesan kepada profesor yang baru dilantik agar memahami esensi status guru besar, yaitu mengajar. Selain itu, profesor harus berkontribusi kepada masyarakat dan melakukan penelitian yang dapat memberikan manfaat.
 
“Lakukanlah penelitian-penelitian yang memberikan manfaat bagi masyarakat, lakukan pengajaran yang mendidik masyarakat untuk kesehatan. Yuk, kita buat sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat kita,” ajak Budi. 
 
Baca juga: UIN Jakarta Kukuhkan 42 Guru Besar, Jadi PTKIN dengan Profesor Terbanyak

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan