Pemda dan Guru terbantu Rapor Pendidikan Indonesia. Kemendikbudristek
Pemda dan Guru terbantu Rapor Pendidikan Indonesia. Kemendikbudristek

Pemda Hingga Guru Terbantu Rapor Pendidikan Indonesia

Renatha Swasty • 01 April 2022 17:39
Jakarta: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo, Fathur Rozi, mengapresiasi peluncuran Rapor Pendidikan. Dia menilai platform ini memudahkan untuk mengevaluasi hal-hal yang perlu ditingkatkan.
 
“Kami jadi punya bahan evaluasi dan refleksi perencanaan dan pembenahan. Rapor ini detail dengan berbagai dimensi, jadi ini membantu kami merencanakan dan menganggarkan intervensi yang tepat sasaran,” kata Fathur dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 19: Peluncuran Rapor Pendidikan Indonesia, Jumat, 1 April 2021.
 
Fathur menuturkan pihaknya terus mengidentifikasi satuan-satuan pendidikan sejak 2018. Terutama, memiliki jumlah guru terbatas.

“Kami membuat terobosan multigrid teaching atau pembelajaran kelas rangkap untuk mengatasi keterbatasan guru. Semoga, Rapor Pendidikan bisa membantu kami membuat rencana peningkatan mutu guru dan pembelajaran yang fokus pada literasi, numerasi, dan karakter,” kata Fathur.
 
Kepala SMA Dharma Loka, Pekanbaru, Riau, Dessy Pratiwi, terkesan dengan hadirnya Rapor Pendidikan. “Saya sangat senang, karena ini bukan pendekatan ketakutan, tapi menekankan kewaspadaan untuk bertumbuh. Ini seperti pemeriksaan kesehatan gratis, jadi kita tahu sakitnya apa dan cara mengobatinya,” kata Dessy.
 
Dessy berharap kepala sekolah makin memahami posisi masing-masing sekolah dan perbaikan yang perlu. Dia menyebut siswa pada umumnya tidak suka dibanding-bandingkan.
 
“Kalau anak-anak dipaksa harus langsung dapat nilai bagus, misalnya dari 40 ke 90, nantinya malah mencontek. Justru, kita harus membantu mereka meningkatkan pencapaian dengan jujur. Terima kasih Kemendikbudristek, sudah membantu kami melakukan hal itu dengan menghadirkan indeks-indeks dalam Rapor Pendidikan ini,” tutur Dessy.
 
Kepala SD Negeri 20 Salomenraleng, Wajo, Sulawesi Selatan, Syahrir, mengungkapkan sekolahnya berjarak enam jam dari Kota Makasar dengan kondisi geografis yang cukup menantang. Dia kerap berdiskusi dengan teman-teman guru.
 
Dia menyebut lewat Rapor Pendidikan, dia akan mendapat masukan-masukan untuk memperbaiki sekolah. Syahrir menyebut bakal ada kejujuran yang bisa diraih sekolah lewat data-data itu untuk membuat perencanaan berbasis data jujur.
 
“Di sekolah kami, kami membuat inovasi Guru Perahu untuk melayani siswa, karena kondisi geografis cukup menantang. Sekolah kami mendatangkan guru dan buku bagi anak-anak. Jadi, kami sangat terbantu dengan Rapor Pendidikan ini untuk membuat rencana pengembangan sekolah dan guru-guru kami,” tutur Syahrir.
 
Mendikbudristek Nadiem Makarim menyambut baik apresiasi yang diungkapkan pemangku kepentingan. Dia mengaku kejujuran dan transparansi data adalah langkah awal membuat perencanaan berbasis data yang baik.
 
“Kita harus menerima data sekolah kita apa adanya dan membuka diri untuk belajar dari data tersebut. Kita cari tahu, apa yang dapat dipelajari dan ditingkatkan. Paradigma ini akan membawa transformasi besar bagi sekolah-sekolah. Ayo, segera identifikasi, refleksikan, dan benahi permasalahan-permasalahan pada satuan pendidikan dengan Rapor Pendidikan,” kata Nadiem.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan