Bambang mengatakan puasa menjelang operasi ditujukan pada saat proses pembiusan dimulai. Hal itu agar lambung tidak dalam kondisi penuh saat proses pembiusan.
Dia menjelaskan saat dibius orang tidak sadar maka refleks-refleks yang memproteksi jalan napas hilang. Sehingga, cairan atau bahan-bahan di lambung bisa masuk di jalan napas dan bisa berakibat fatal.
“Kita tahu lambung kita itu sangat asam dan kalau itu masuk ke jalan napas, masuk ke paru-paru maka itu akan mengakibatkan kerusakan yang berat pada paru-paru,” kata Bambang dikutip dari laman unair.ac.id, Selasa, 26 Juli 2022.
Dosen spesialis anestesi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) itu menyebut puasa menjelang operasi ada tata cara tersendiri berbeda dengan puasa pada umumnya. Bambang menjelaskan puasa menjelang operasi dalam dilakukan 2-6 jam sebelum operasi.
“Tidak disarankan puasa lama atau tidak makan dan minum seharian, itu justru akan berbahaya,” tutur dia.
Bambang menjelaskan orang yang akan menjalani operasi dapat puasa dari makanan padat seperti nasi dan daging 6 jam sebelum operasi. Tetapi, pasien dapat minum air atau teh sampai 2 jam sebelum operasi berlangsung.
Dia menegaskan orang yang akan melakukan operasi tidak boleh berpuasa terlalu lama. “Misalkan, dia tidak minum selama 12 jam dia bisa dehidrasi dan saat dehidrasi dimasukkan obat itu denyut nadinya bisa menurun dan kemudian tentunya dia juga tidak nyaman,” papar dia.
Bambang memberikan tips pada pasien yang akan menjalani operasi. Pasien boleh minum sampai 2 jam sebelum operasi. Adapun minuman yang boleh diminum, seperti air putih dan teh manis.
“Tapi kalau susu tidak boleh karena susu itu seperti makanan padat sehingga hanya boleh diminum 6 jam sebelum proses pembedahan,” tutur dia.
Baca juga: Kenali Brain Friendly Learning, 7 Hal Ini Dapat Memengaruhi Kinerja Otak dalam Pembelajaran |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News