"Direktorat Jenderal Pendidikan Islam memiliki tugas besar, yaitu mengokohkan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan membuka politeknik atau pendidikan vokasi yang bisa dan mempu menjawab kebutuhan masyarakat," ujar Dhani, melalui keterangan tertulis, Jumat, 12 Maret 2021.
Dhani mengatakan, jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penugasan keahlian terapan tertentu. Saat ini, kata dia, sudah ada 44 politeknik negeri yang berkembang di Indonesia.
"Akan tetapi belum ada yang berada di bawah koordinasi Kementerian Agama," ujar Dhani.
Baca: PTKIN Diminta Terus Kembangkan Sistem Pembelajaran Digital
Dengan pendidikan vokasi, lanjut Dhani, kebutuhan sumber daya manusia dalam industri terapan akan terpenuhi. Pendidikan vokasi bisa dijadikan opsi untuk meluaskan jangkauan keilmuan.
"Di samping itu, ada baiknya untuk tidak melupakan pondasi akar keilmuan dan hakikat kehadiran PTKI yaitu untuk menghadirkan pendidikan agama," ungkapnya.
Menurut Dhani, setidaknya, ada empat disiplin kelimuan yang akan menjadi fokus politeknik pada PTKI yaitu, Food (Makanan), Fashion (Tata Busana), Art (Seni), dan Tourism (Pariwisata). Menurutnya, keempat disiplin tersebut sangat penting, mengingat perkembangan dan minat pasar begitu besar.
"Saat ini halal food, fashion atau busana Islami, seni Islami dan pariwisata halal sedang digandrungi masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan itu, kita akan bentuk politeknik yang fokus pada empat hal tersebut," jelas Dhani.
Ia menambahkan,cpendirian politeknik berupa pendidikan vokasi penting. Kekuatannya bukan hanya pada knowledge, namun lebih kepada kemampuan skill profesi bagi mahasiswa. "Saat ini sedang dikembangkan konsepnya, dengan melibatkan bayak pihak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News