"Peningkatan indeks kita ini naik signifikan, naik 28 peringkat," ujar Sesdirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Tjitjik Sri Tjahjandarie dalam Silaturahmi Merdeka Belajar: Akselerasi Riset dan Inovasi Kampus dengan Dana Padanan - Kedaireka dikutip Jumat, 20 September 2024.
Tjitjik menuturkan peningkatan peringkat ini dilihat dari posisi Indonesia pada Tahun 2020. Pada 2020, Indeks Inovasi Indonesia berada pada peringkat 89.
"Peringkat Indonesia itu dari Tahun 2020 itu peringkat 89, naik ke 61 pada 2023. Naik dengan signifikan sekali," beber dia.
Global Innovation Index merupakan pemeringkat negara berdasarkan kemampuan inovasi yang dilihat dari beberapa macam parameter. Dia menyebut kenaikan tertinggi terjadi pada indikator kerja sama antara kampus dengan dunia industri.
"Dari peringkat 35 Tahun 2020 sekarang kita menjadi peringkat 5 dunia. Ini yang mengukur bukan saya, bukan Dikti, bukan teman-teman Kedaireka, tapi Global Innovation Index," ungkap Tjitjik.
Dia menyebut untuk meningkatkan Indeks Inovasi pihaknya terus mendorong kolaborasi antara kampus dan industri. Dorongan itu melalui Dana Padanan atau Matching Fund Kedaireka.
Melalui program tersebut, pemerintah akan memberikan bantuan sesuai dana investasi industri di perguruan tinggi. "Kita buat skemanya sesederhana mungkin. Industri punya komitmen Rp1 miliar kita padankan dengan Rp1 miliar. Pokoknya satu banding satu. Jadi mohon teman-teman DUDI jangan basa-basi, ini untuk kepentingan DUDI, bukan untuk kepentingan perguruan tinggi," tegas Tjitjik.
| Baca juga: Nihil Kebijakan di Tingkat Pemerintah Menghalangi Kolaborasi Kampus dan Industri |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
