Ilustrasi kabut pekat polusi udara menutupi gedung-gedung tinggi perkantoran di Jakarta. MI/Susanto
Ilustrasi kabut pekat polusi udara menutupi gedung-gedung tinggi perkantoran di Jakarta. MI/Susanto

Polusi Udara Buruk, Pakar Unair Sebut Perlu Dibuat Aturan Ketat Emisi Polutan Industri dan Kendaraan

Renatha Swasty • 15 Agustus 2023 15:47
Jakarta: Polusi udara di kota besar, khususnya Jakarta semakin mengkhawatirkan. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair), Corie Indria Prasasti, mengatakan baik masyarakat maupun pemerintah memiliki peran vital memastikan lingkungan bebas polusi udara.
 
Corie mendorong pemerintah turun tangan menangani permasalahan ini. Dia menyebut pemerintah memiliki kewenangan menyusun dan menetapkan regulasi terkait emisi polutan udara dan perlindungan lingkungan.
 
“Pemerintah perlu mengimplementasikan regulasi dan kebijakan ketat terkait emisi polutan udara dan perlindungan lingkungan. Ini termasuk aturan untuk industri, kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan sektor lain yang berkontribusi pada polusi udara,” papar Corie dikutip dari laman unair.ac.id, Selasa, 15 Agustus 2023.

Dia mengatakan pemerintah juga wajib mengawasi dan melaksanakan penegakan hukum dari regulasi yang telah terbentuk. Pemerintah harus memiliki sistem pengawasan efektif untuk memastikan masyarakat, pengembang, maupun pihak terkait mau mentaati peraturan dan kebijakan yang ada.
 
Pemerintah juga dapat melakukan kampanye serta mengedukasi publik tentang dampak polusi udara melalui berbagai media. Terpenting, pemerintah perlu mendorong inovasi dan kolaborasi bersama negara lain guna bertukar informasi dan solusi penanganan masalah polusi udara.
 
“Pemerintah dapat bekerja sama dengan negara-negara lain dalam mengatasi masalah polusi udara yang melintasi batas negara. Ini melibatkan pertukaran informasi, pengetahuan, dan kerja sama dalam mengembangkan solusi,” papar alumnus FKM Unair itu.
 
Corie menuturkan pemerintah juga perlu mempertimbangkan investasi dalam infrastruktur ramah lingkungan. Termasuk, investasi dalam transportasi umum, inovasi teknologi tepat guna dalam infrastruktur pengolahan limbah, dan fasilitas lain yang membantu mengurangi polusi udara.
 
Dia juga mendorong peran serta masyarakat. Misalnya,
beralih dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum, bersepeda, atau bahkan berjalan kaki. Tujuannya, mengurangi emisi gas buang kendaraan pribadi.
 
Apabila terpaksa menggunakan kendaraan pribadi, ia mengimbau masyarakat tetap menjaga kondisi kendaraan dalam keadaan optimal. “Pastikan kendaraan berada dalam kondisi baik dan rutin diperiksa agar emisi gas buangnya tetap rendah,” ujar Corie.
 
Selanjutnya, masyarakat perlu mengurangi produk yang mengandung bahan kimia berbahaya. Sebab, penggunaan produk kimia berbahaya, baik di rumah maupun industri dapat berkontribusi pada polusi udara.
 
Masyarakat juga perlu melakukan penghematan energi sekaligus mendukung energi terbarukan. Sebisa mungkin, matikan peralatan listrik yang tidak digunakan dan pertimbangkan menggunakan lampu hemat energi serta peralatan elektronik yang efisien.
 
"Kemudian, dukung juga penggunaan sumber energi terbarukan seperti matahari dan angin untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil,” imbau Corie.
 
Masyarakat juga mesti menghindari pembakaran terbuka, seperti pembakaran sampah atau daun. Corie mengingatkan aktivitas pembakaran terbuka dapat menghasilkan emisi berbahaya.
 
Baca juga: Begini Arahan Jokowi soal Kualitas Udara Jabodetabek

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan