"Alhamdulillah, satu penghargaan lagi di penghujung Tahun Pelajaran 2022/2023 untuk MTsN 1 Pati," ujar Kepala MTsN 1 Pati, Ali Musyafak, dikutip dari laman kemenag.go.id, Rabu, 5 Juli 2023.
Syafak mengatakan raihan penghargaan ini tidak luput dari perjuangan seluruh warga madrasah terutama bimbingan penanggung jawab program Adiwiyata MTsN 1 Pati.
"Terima kasih atas kerja cerdas, kerja keras, kerja ikhlas, dan kerja tuntas seluruh warga madrasah, terutama di bawah bimbingan penanggung jawab program Adiwiyata, Pak Sadun dan Pak Taqin. Perjuangan tidak akan berakhir, semoga dibalas Allah dengan keberkahan,” ujar dia.
Syafak menyebut penghargaan ini semakin memperkuat posisi dan eksistensi MTsN 1 Pati sebagai Madrasah Unggulan Akademik Nasional, Madrasah Riset, Madrasah Ramah Anak, dan Madrasah Adiwiyata Tingkat Provinsi.
“Ini sebuah anugerah yang luar biasa, yang akan berkontribusi banyak untuk Pati, Jawa Tengah, bahkan indonesia. Semoga ke depannya semakin barokah,” tutur Syafak.
Koordinator Lingkungan dan Adiwiyata, Zaenal Muttaqin, menyebut selama ini pihaknya gencar melakukan gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS). Hal itu untuk mewujudkan madrasah yang asri, bersih, dan menyehatkan sehingga dapat memberikan rasa nyaman ketika berada di madrasah.
"Alhamdulillah, usaha kami dalam mewujudkan madrasah yang asri, bersih, dan menyehatkan memperoleh apresiasi dari pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah," kata Taqin.
Dia mengungkapkan program Adiwiyata yang sudah berjalan di MTsN 1 Pati cukup banyak. Seperti penanaman pohon, pemanfaatan botol bekas sebagai hiasan, penataan taman kelas dengan memanfaatkan barang-barang bekas, serta pembuatan embung sebagai resapan air dan pembibitan ikan.
Taqin menyebut kesuksesan menjalankan program tersebut tidak terlepas dari peran aktif warga madrasah dalam membantu dan memberikan respons positif. "Meskipun awalnya belum terbiasa, tetapi setelah program-program Adiwiyata ini kami mulai, antusiasme warga madrasah mulai muncul, seperti Guru Prakarya yang membantu dalam pengumpulan limbah untuk dijadikan karya siswa," beber Taqin.
Dia mengaku terjadi perubahan sangat signifikan sebelum ada program Adiwiyata. Setiap hari sampah di lingkungan madrasah sangat menumpuk.
Namun, setelah program Adiwiyata dijalankan, sampah sudah mulai berkurang karena banyak dimanfaatkan untuk karya siswa. Selain itu, lingkungan mulai tertata, penghijauan dari tahun ke tahun, dan penambahan pepohonan di lingkungan madrasah yang buahnya bisa dinikmati oleh siswa.
Taqin berharap peran aktif warga madrasah dalam mengawal program Adiwiyata tetap berlanjut. Dia juga berharap dengan penghargaan ini, semua warga madrasah lebih semangat lagi membantu dan sadar akan lingkungan yang bersih, indah, sehat, dan menyenangkan.
"Mudah-mudahan ini juga bisa memberikan motivasi dan inspirasi bagi lingkungan sekitar madrasah,” ujar dia.
Baca juga: Keren! Siswa MAN 1 Jember Dapat Beasiswa Student Exchange ke Jepang |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News