Ketua Doctoral Epistemic of Indonesian in the United Kingdom atau disingkat Doctrine-UK, Gatot Subroto mengatakan, para mahasiswa Indonesia turut merasakan kesedihan yang dialami jutaan warga Inggris. “Selama tujuh dekade kepemimpinannya, Ratu Elizabeth tidak hanya mampu membawa Inggris menjadi salah satu kekuatan ekonomi besar di dunia, namun juga menjadi negara dengan kualitas pendidikan tinggi yang sangat baik,” ucapnya dalam siaran pers, Jumat, 9 September 2022.
Hingga tahun ajaran 2020/2021, Departemen Pendidikan Inggris menyebutkan bahwa negara tersebut memiliki 164 perguruan tinggi. Sebagian besar masuk dalam seratus besar peringkat dunia, bahkan sejumlah kampus menduduki peringkat sepuluh besar dunia, misalnya University of Oxford dan University of Cambridge.
Gatot mengatakan kerajaan monarki yang dipimpin Ratu Elizabeth berhasil memberikan iklim studi yang sangat nyaman, termasuk bagi mahasiswa internasional. Hal ini tercermin dari peningkatan jumlah mahasiswa asing di Inggris.
Data Kantor Statistik Nasional Inggris tahun 2021 menyebutkan, terdapat 605.130 mahasiswa asing di Inggris. Sebanyak 25 persen berasal dari negara-negara uni Eropa, dan 75 persen dari luar Uni Eropa, termasuk Asia.
“Meskipun ada gejolak Brexit dan pandemi covid-19 namun Inggris tetap menjadi salah satu negara tujuan utama mahasiswa internasional, termasuk mahasiswa dari Indonesia,” ujar Gatot yang sedang menempuh S3 bidang Organisasi dan Manajemen di University College London.
Gatot mengatakan, saat ini jumlah mahasiswa doktoral Indonesia yang bergabung dalam Doctrine-UK mencapai 225 orang. Mereka melakukan studi dan riset di berbagai bidang, antara lain ekonomi, sosial, teknik, seni, dan lainnya.
“Organisasi Doctrine-UK ini didirikan untuk membantu para mahasiswa doktoral agar saling terhubung, berkolaborasi dan berkontribusi untuk Indonesia melalui riset yang kami kerjakan,” ucapnya.
Ratu Elizabeth wafat pada usia 96 tahun pada 8 September 2022. Pemakaman Ratu, menurut tradisi, akan menjadi pemakaman kenegaraan, suatu kehormatan langka yang sebagian besar diperuntukkan bagi penguasa Inggris.
Satu-satunya raja yang tidak diberi pemakaman kenegaraan dalam 295 tahun terakhir adalah Edward VIII, yang turun takhta.
Pemakaman kenegaraan, pada kesempatan langka, atas perintah raja dan dengan pemungutan suara di Parlemen yang menyediakan dana, diadakan untuk tokoh-tokoh terkemuka termasuk Sir Isaac Newton, Lord Nelson, Duke of Wellington dan perdana menteri masa perang Sir Winston Churchill.
Baca juga: Pemakaman Ratu Elizabeth Dilakukan Secara Kenegaraan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id