Kondisi keuangan keluarga yang serba mepet memaksa Soleha menjalani pendidikan tidak sesuai keinginannya. Dia mesti mengikuti kemauan sang ibu agar bisa cepat bekerja dan mencari uang.
“Maunya di MAN 2 tapi mama bilang ekonomi enggak mencukupi, kata mama kalau ada peluang di sini kenapa enggak. Mama mau saya habis sekolah kerja,” cerita Soleha saat berbincang di sekolahnya SMKN 7 Palu, Jalan Komodo, Talise, Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Rabu, 1 November 2023.
Sang ibu ingin Soleha masuk SMKN 7 Palu. Pendidikan vokasi memang membuka peluang siswanya segera bekerja setelah lulus.
Tekad Soleha untuk sekolah sangat besar. Hal itu terlihat dari nilai-nilainya yang selalu bagus sejak SD. Dia termotivasi sang kakak yang kerap mendapat nilai bagus di sekolah. Pecutan sang kakak juga membuat dia selalu berprestasi.
“Saya iri, kakak dapat penghargaan terus, nilainya selalu bagus. Saya juga enggak mau jelek, patokan kakak saya. Kakak saya juga semangatin 'Ayo ade jangan pantang menyerah'," kata Soleha menirukan kakaknya.
Dari situ dia rajin belajar hingga akhirnya selalu mendapat nilai bagus dari SD. Hal ini pula yang membuat dia menerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), bantuan biaya personal pendidikan peserta didik yang berasal dari keluarga miskin/rentan miskin.
Soleha beruntung mendapat informasi soal penerima PIP dari guru agamanya. Dia mendaftar dan lolos karena nilai-nilainya yang bagus.
Dia juga mempertahankan nilainya untuk selalu bagus agar mendapat PIP saat masa SMP.
Bahkan, Soleha pernah juara nasional bidang sains dan kompetisi pengetahuan sosial.
Prestasi-prestasi itu dan nilai nilainya yang bagus selama SD-SMP juga memuluskannya diterima di SMKN 7 Palu jurusan Nautika Kapal Niaga (NKN).
“Saya tes SMK ragu-ragu karena mahal masuk di sini. Mama bilang pakai sertifikat siapa tahu lebih murah. Alhamdullilah nilai saya tetap bagus sehingga masuk sini,” ungkap Soleha.
Nilai-nilai bagus dan segala macam organisasi yang dia ikuti salah satunya OSIS juga membuat dia mendapat PIP di SMK.
Cari uang sendiri
Soleha mampu membuktikan bisa membantu orang tuanya meski belum lulus sekolah. Uang PIP sebesar Rp1 juta yang diterimanya sering dipakai untuk membantu kehidupan sehari-hari di rumah.Sebab, ayahnya cuma seorang kuli bangunan yang penghasilannya tak menentu dan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Dia bersama kakaknya bahu membahu membantu kebutuhan rumah.
“PIP saya manfaatkan untuk orang tua atau adik kan sudah SMP, buat bayar tunggakan atau mama ada yang perlu dibayar uang ini dipakai dulu,” beber Soleha.
Anak ketiga dari lima bersaudara itu memanfaatkan hobinya sejak SMP Kelas 2 untuk memenuhi hidup sendiri. Dia menjual lukisannya pada mereka yang tertarik.
“Ada yang beli Rp500 ribu sampai Rp1 juta,” beber Soleha.
Siswi SMKN 7 Palu Soleha dan lukisan buatannya. Medcom.id/Renatha Swasty
Agar tak mengeluarkan banyak uang sehari-hari, dia juga kerap membawa bekal saat sekolah. Sebab, jajan di sekolah cukup mahal.
Meski kerap mendapat ejekan lantaran membawa bekal dinilai seperti anak kecil, Soleha tak peduli. Namun, Soleha mengaku ada hari-hari dia butuh uang.
Soleha mesti kerap membeli kebutuhan atribut seragam yang harganya cukup mahal. Tapi, dia tak berani meminta ke ibunya.
“Kadang suka ajak kakak bicara bilang saya butuh uang. Saya enggak mau minta mama," cerita Soleha.
Berdamai dengan keadaan
Keinginan Soleha masuk MAN 2 lantaran dia ingin berkarier di bidang hukum. Namun, nasib justru membawanya di sekolah vokasi.Dia mengaku beberapa kali sempat goyah dan terpikir kembali dengan cita-citanya. Namun, lagi-lagi dia meneguhkan hati dan menjalankan yang saat ini ada.
Soleha juga tidak malas-malasan. Dia berprestasi di dalam kelas dan organisasi.
Gadis Kelas XI itu tak cuma aktif sebagai Sekretaris OSIS tapi juga ikut ekstrakurikuler drumband. Nilai-nilai pelajarannya juga tidak pernah jelek.
Bahkan, beberapa kali dia membawa timnya memenangi kejuaraan drumband di tingkat kota hingga provinsi. Drumband SMKN 7 Palu juga kerap diundang untuk mengisi sejumlah acara.
"Pertama kita harus menerima dulu. Terima dulu kenyataan ini. Lalu berbaur di lingkungan. Setelah itu ajak bicara, tanya guru bisa dibantu dijelaskan lebih rinci kadang kalau ada pelajaran kurang bisa," tutur Soleha.
Drumband SMKN 7 Palu tampil di Festival Bula Donggala. DOK Soleha
Sekolah vokasi di kelautan dan kemaritiman justru membawa dia lebih mengenal soal perkapalan. Lewat pelajaran yang diberikan, dia bisa mengemudikan kapal simulasi.
Ke depan, Soleha ingin melanjutkan pendidikan jenjang perguruan tinggi. Dia ingin bisa tembus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar.
"Kalau ada biaya mau lanjut kuliah, kalau enggak ada mau kerja," ujar Soleha.
Kebesaran hati Soleha meninggalkan keinginannya tidak pernah dia sesali. Soleha tidak menganggap membantu orang tuanya sebagai beban. Justru, dia sangat senang bisa membantu orang tuanya.
"Kalau dari saya pentingkan orang tua. Mau sebanyak apa pun uang kalau enggak pikir orang tua (kita) enggak jadi apa-apa," tutur Soleha.
| Baca juga: Anggaran Program Indonesia Pintar Meningkat Jadi Rp13,4 Triliun pada 2024 |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
