“Teknologi ini memungkinkan kita benar-benar memahami kondisi peserta didik tanpa harus terus-menerus memantau manual. Semua sudah terekam dan terukur,” ujar Arif dalam siaran pers dikutip Jumat, 27 Juni 2025.
Smart Classroom yang diimplementasikan IPB University bekerja sama dengan Huawei dan U-Learning. Pihaknya telah melakukan uji coba terbatas dan menunjukkan hasil luar biasa.
Fitur-fitur AI dalam kelas pintar memungkinkan dosen memantau partisipasi dan respons mahasiswa secara real-time. Termasuk, identifikasi mahasiswa yang tidak aktif, hingga deteksi tingkat kelelahan mahasiswa lewat teknologi pengenalan wajah (face recognition).
Baca juga: IPB Masuk Top 10 Dunia THE Impact Ranking 2025 dalam Pengentasan Kemiskinan |
Pada tahap awal, implementasi difokuskan pada Program Pendidikan Kompetensi Umum (PPKU). Ke depan, Arif menargetkan seluruh ruang kelas di IPB University akan mengadopsi sistem Smart Classroom.
Pemasangan sistem ini dijadwalkan rampung pada Juli 2025 dan ditargetkan siap digunakan secara penuh pada awal semester baru.
Arif menyampaikan pemanfaatan AI di bidang pendidikan telah menjadi perhatian sejak 2020. Termasuk, berdiskusi langsung dengan sejumlah rektor dari Amerika dan Asia.
Namun, hingga 2022, belum ada satu pun negara di Asia yang mengatur penggunaan AI secara resmi di pendidikan tinggi. Baru dalam beberapa tahun terakhir transformasi ini berkembang sangat cepat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News