"Hari ini kami sudah dinilai dan dievaluasi terkait kesiapan Unesa dan tadi hasilnya sudah dinyatakan layak. Fakultas Kedokteran ini merupakan komitmen kami di Unesa untuk meningkatkan kualitas kesehatan," kata Rektor Unesa Nurhasan dikutip dari laman unesa.ac.id, Kamis, 29 Desember 2022.
Hasan mengatakan persiapan pendirian Fakultas Kedokteran sudah dilakukan jauh-jauh hari. Mulai dari administrasi hingga pengiriman berkas ke pusat termasuk ke Kemendikbudristek dan Kemenkes.
Dia berharap Fakultas Kedokteran Unesa bisa mulai membuka penerimaan mahasiswa baru Tahun Akademik 2023/2024. "Proses penerimaan mahasiswa baru nanti tetap mengikuti ketentuan pemerintah ada yang tes, non-tes, dan mandiri," tutur Hasan.
Visitasi oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes Arianti Anay dan Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan Kemenkes Oos Fatimah Rosyati beserta jajaran. Tim meninjau langsung gedung yang disiapkan untuk Fakultas Kedokteran di kampus Lidah Wetan dan asesmen semua fasilitas dan laboratorium yang ada.
Setelah visitasi, Dirjen Tenaga Kesehatan mengatakan berdasarkan penilaian dari berbagai aspek terkait kesiapan Unesa, termasuk kajian kebutuhan dokter di provinsi Jawa Timur, serta strategi pemenuhan melalui Academic Health System (AHS), Unesa layak membuka prodi sarjana kedokteran dan program profesi dokter.
Ketersediaan dokter di Indonesia masih kurang dan persebaran tidak merata, terutama Indonesia bagian timur. Berdasarkan data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan per Juni 2022, rasio jumlah dokter dengan jumlah penduduk 0,42 dokter per 1.000 populasi. Padahal, standar WHO menetapkan idealnya satu dokter per 1.000 populasi.
Dia menyebut terdapat 5 persen puskesmas yang tidak memiliki dokter, 50 persen puskesmas belum memiliki 9 jenis tenaga kesehatan lengkap, dan 42 persen RSUD kabupaten dan kota belum terpenuhi dengan 7 jenis dokter spesialis. Secara rasio, dokter spesialis sebesar 0,16/1.000 penduduk.
Seharusnya, rasionya adalah 0,28/1.000 penduduk. Kurangnya dokter bisa menyebabkan banyaknya masyarakat tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan dasar maupun spesialis sesuai dengan kebutuhan.
FK Unesa diharapkan bisa menghasilkan dokter andal dan berkompeten sebagai bagian dari upaya mendistribusikan akses kesehatan merata di berbagai daerah. Wakil Rektor Bidang Akademik Bambang Yulianto mengatakan gedung untuk Fakultas Kedokteran sudah siap.
Sebanyak 12 laboratorium (Lab) termasuk semua sarana dan prasarana sudah siap. Laboratorium yang sudah disiapkan Unesa, yaitu Lab Anatomi, Lab Patologi Anatomi, dan Lab Patologi Klinik.
Selain itu, juga ada Lab Parasitologi, Lab Fisiologi, Lab Mikrobiologi, Lab Biokimia, Lab Histologi, Lab Osce dan Keterampilan Klinik Medis, hingga Lab Kesehatan Masyarakat dan Komunitas serta Lab Bioetika dan Humaniora Kesehatan.
"Setiap lab ini sudah dilengkapi fasilitas. Kemudian tenaga dosen juga sudah kami siapkan jauh-jauh hari dan ini didukung juga oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya," papar Bambang.
Dia menyebut FK Unesa berbeda dengan kampus lainnya. Pihaknya bakal memiliki muatan lokal olahraga atau bisa disebut kedokteran olahraga.
"Dalam perjalanannya, Unesa akan bekerja sama dengan pemerintah daerah dan kota untuk mendistribusikan tenaga kesehatan di wilayah Indonesia timur," ucap Bambang.
| Baca juga: Unesa LPTK Terbaik ke-4 di Indonesia Versi QS AUR 2023 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
