Direktur PD Pontren Waryono Abdul Ghafur mengatakan kelembagaan pendidikan Al-Qur’an harus dikelola modern dan mengikuti perkembangan zaman. Dia mengatakan selama ini sebagai lembaga non formal, pendidikan Al-Qur’an masih dikelola tradisional, mengalir mengikuti arus, dan kebutuhan di masyarakat.
“Perlu ada terobosan dan pembinaan tata kelola yang modern dan profesional agar Lembaga Pendidikan Al-Qur’an dapat bersaing dengan lembaga non formal lainnya yang sudah terlebih dahulu hadir di masyarakat,” kata Waryono dikutip dari laman kemenag.go.id, Senin, 30 Mei 2022.
Waryono menyebut untuk menuju tata kelola kelembagaan modern, ada dua hal yang perlu dipersiapkan. Pertama, sumber daya manusia. Dia menuturkan unsur akhlak dan perilaku harus diperhatikan lantaran yang dikelola adalah lembaga yang mengajarkan sesuatu yang suci, yakni Al-Qur’an.
Kedua, trans human, orang yang tidak biasa. Yakni orang yang memiliki tradisi literasi untuk memperluas wawasan, menyukai hal-hal yang baru dan menantang sehingga melahirkan kreasi inovasi yang mampu meningkatkan daya saing kelembagaan. Waryono mengatakan pembenahan manajerial, administrasi, dan kemampuan komunikasi dapat memberikan peran penting bagi kemajuan Lembaga pendidikan Al-Qur’an.
Waryono menjelaskan penguatan tata kelola kelembagaan diharapkan dapat menjadikan Lembaga Pendidikan Al-Qur’an sebagai center of excellent. Yaitu, lembaga yang dapat dibanggakan dan membanggakan untuk masyarakat yang terlibat di dalamnya dan alumni.
“Bukan lagi sebagai lembaga yang hanya sekedar ada, namun mampu memberi warna bagi pendidikan Islam di Indonesia,” tutur dia.
Kasubdit Pendidikan Al-Qur’an, Mahrus, menegaskan pentingnya penguatan tata kelola pendidikan. Salah satunya melalui penguatan regulasi.
“Ditjen Pendidikan Islam mengeluarkan regulasi tentang Sistem Informasi Pelayanan Tanda Daftar Pendidikan Al-Qur'an malalui aplikasi baru SIPDAR-PQ," ujar dia.
Mahrus juga menggarisbawahi pentingnya membangun jejaring dengan berbagai pihak, baik pemerintah daerah maupun swasta. Ke depan, Kemenag juga akan terus menguatkan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di daerah, sekaligus sebagai bentuk konkret dari pengabdian sivitas akademika kepada masyarakat.
“Sinergi juga dijajaki dengan Pemerintah Daerah, misalnya Pemda Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah, yang ikut hadir dalam kegiatan ini,” jelas dia.
Kedua perwakilan pemda ini mengapresiasi kegiatan kolaboratif yang diinisiasi Direktorat PD Pontren. Mereka berharap agenda tersebut dapat berlanjut dan lebih ditingkatkan demi memajukan pendidikan anak bangsa.
Baca: Kemenag Siapkan Aplikasi Pembelajaran Al-Qur'an
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News