Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI), Perry Warjiyo mengatakan, gempa di Sulawesi Tengah telah menyebabkan derita mendalam bagi masyarakat. Untuk itu upaya untuk bangkit dari derita membutuhkan dukungan berbagai pihak.
"Termasuk di dalamnya, keberlangsungan pendidikan di Palu dan kawasan yang terdampak bencana," kata Perry dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018.
Perry berharap, setelah tahap survival bencana teratasi, proses belajar mengajar dapat terlaksana kembali. "Pendidikan adalah hal penting dalam keberlangsungan ekonomi ke depan," tegasnya.
Bantuan ISEI tersebut diterima oleh Ketua Dewan Pembina ISEI Palu, Djayani Murdin, yang juga Wakil Rektor Universitas Tadulako Palu. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Bidang I, Anggito Abimanyu, Sekretaris Jenderal Solihin, dan Ketua Komunikasi Strategis, Eko B. Supriyanto
Baca: Lewat Media Grup, Shiseido Salurkan Rp500 Juta untuk Palu
Anggito Abimanyu menyampaikan, sejak hari pertama bencana, ISEI telah bergerak menggalang bantuan. "Khususnya bagi lembaga pendidikan di sana," terang Anggito.
Tercatat IAIN Palu, Universitas Muhammadiyah, dan Universitas Tadulako, adalah perguruan tinggi di Palu yang mengalami kerusakan parah. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di lokasi itu terganggu.
Ketua ISEI Palu, Djayadi Nurdin, mengucapkan terima kasih pada ISEI Pusat, atas perhatian dan kepeduliannya. "Fokus penggunaan bantuan adalah agar keberlangsungan pendidikan dapat terus terlaksana," ujar Djayadi.
Bantuan akan dibelikan tenda-tenda yang akan digunakan sebagai pengganti ruang kelas kuliah. Djayadi berharap mahasiswa dapat terus belajar di tengah keterbatasan.
Saat ini pihak rektorat sudah mengumumkan, bahwa mahasiswa dapat melakukan sit in di kampus lain yang tidak terdampak gempa. "Nanti akan diberikan tugas di luar kampus, yang bisa dikerjakan mandiri, dan membuka kelas-kelas tenda," tutup Djayadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News