Pengurus Pusat  Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI) memberikan bantuan sosial untuk Gempa dan Tsunami Palu, dokumentasi ISEI.
Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI) memberikan bantuan sosial untuk Gempa dan Tsunami Palu, dokumentasi ISEI.

PP ISEI Peduli Keberlangsungan Pendidikan di Palu

Citra Larasati • 19 Oktober 2018 16:54
Jakarta:  Pengurus Pusat  Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI) memberikan bantuan sosial untuk Gempa dan Tsunami Palu. Dana sebesar Rp150 juta tersebut diperuntukkan bagi keberlangsungan pendidikan di Palu dan kawasan lain yang terdampak bencana.
 
Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PP ISEI), Perry Warjiyo mengatakan, gempa di Sulawesi Tengah telah menyebabkan derita mendalam bagi masyarakat. Untuk itu upaya untuk bangkit dari derita membutuhkan dukungan berbagai pihak.
 
"Termasuk di dalamnya, keberlangsungan pendidikan di Palu dan kawasan yang terdampak bencana," kata Perry dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat, 19 Oktober 2018.

Perry berharap, setelah tahap survival bencana teratasi, proses belajar mengajar dapat terlaksana kembali. "Pendidikan adalah hal penting dalam keberlangsungan ekonomi ke depan," tegasnya.
 
Bantuan ISEI tersebut diterima oleh Ketua Dewan Pembina ISEI Palu, Djayani Murdin, yang juga Wakil Rektor Universitas Tadulako Palu. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Bidang I, Anggito Abimanyu, Sekretaris Jenderal Solihin, dan Ketua Komunikasi Strategis, Eko B. Supriyanto
 
Baca: Lewat Media Grup, Shiseido Salurkan Rp500 Juta untuk Palu
 
Anggito Abimanyu menyampaikan, sejak hari pertama bencana, ISEI telah bergerak menggalang bantuan.  "Khususnya bagi lembaga pendidikan di sana," terang Anggito.
 
Tercatat IAIN Palu, Universitas Muhammadiyah, dan Universitas Tadulako, adalah perguruan tinggi di Palu yang mengalami kerusakan parah.  Akibatnya, kegiatan belajar mengajar di lokasi itu terganggu.
 
Ketua ISEI Palu, Djayadi Nurdin, mengucapkan terima kasih pada ISEI Pusat, atas perhatian dan kepeduliannya. "Fokus penggunaan bantuan adalah agar keberlangsungan pendidikan dapat terus terlaksana," ujar Djayadi.
 
Bantuan akan dibelikan tenda-tenda yang akan digunakan sebagai pengganti ruang kelas kuliah.  Djayadi berharap mahasiswa dapat terus belajar di tengah keterbatasan.
 
Saat ini pihak rektorat sudah mengumumkan, bahwa mahasiswa dapat melakukan sit in di kampus lain yang tidak terdampak gempa.  "Nanti akan diberikan tugas di luar kampus, yang bisa dikerjakan mandiri, dan membuka kelas-kelas tenda," tutup Djayadi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan