Ilustrasi mata.
Ilustrasi mata.

Dokter RSA UGM Ungkap Cara Cegah Penularan Mata Belekan

Renatha Swasty • 08 Juni 2023 19:03
Jakarta: Mata merah disertai belekan menjadi salah satu penyakit yang cukup membuat cemas karena mudah menular. Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM), Tri Winarti, menjelaskan mata merah dan belekan merupakan gejala dari konjungtivitis karena ada perdangan pada selaput mata yang melapisi permukaan bola mata.
 
“Konjungtivis ini paling sering terjadi disebabkan oleh infeksi virus yang penularannya cenderung cepat, terlebih yang dikarenakan adenovirus,” jelas Tri dikutip dari laman ugm.ac.id, Kamis, 8 Juni 2023.
 
Winarti memaparkan konjugtivitis juga disebabkan infeksi bakteri, misalnya gonorrhea atau klamidia. Dia menuturkan konjungtivitis karena reaksi alergi dengan pemicu beragam mulai dari kotoran, debu, bulu hewan, maupun tungau.

Dia mengatakan konjungtivitis yang disebabkan oleh infeksi virus biasanya menimbulkan keluhan atau gejala berupa mata merah, disertai rasa gatal, mengganjal, berair, hinggga belekan. Namun, penyakit ini tidak mengakibatkan penurunan tajam penglihatan.
 
“Gejalanya hampir sama dengan keratitis atau peradangan pada kornea mata berupa mata merah dan berair. Namun, keratitis bisa mengakibatkan penurunan tajam penglihatan, sementara konjungtivitis tidak,” papar dia.
 
Tri menyampaikan konjugtivitis karena infeksi virus bersifat mudah menular. Sehingga perlu penanganan segera untuk mencegah penularan.
 
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan guna mencegah penularan konjungtivitis salah satunya menjaga kebersihan dengan rutin mencuci tangan dan tidak menyentuh mata secara langsung, terlebih setelah melakukan kontak langsung dengan penderita konjungtivitis. Lalu, tidak berbagi barang pribadi seperti handuk dengan orang lain.
 
“Kalau mengalami belekan sebaiknya tidak usah berangkat kerja dulu untuk menghambat penularan dan saat di rumah juga menjalankan karantina,” tutur dia.
 
Tri mengimbau masyarakat tidak melakukan self diagnose saat mengalami mata merah. Sebab, penaganan yang kurang tepat dapat memperparah infeksi bahkan merusak korena mata.
 
“Jangan membeli obat tetes sembarangan karena di dalamnya ada yang mengandung campuran steroid sehingga jika ada luka bisa merusak kornea mata. Sebaiknya diperiksakan ke dokter atau mengunjungi layanan kesehatan terdekat supaya mendapatkan penanganan yang tepat,” ujar dia.
 
Baca juga: Survei Prof. Nila Moeloek: 4 dari 10 Anak SD di Jakarta Alami Rabun Jauh

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan