“Bapak dan Ibu waktu itu berani membuat keputusan untuk mengizinkan dan membiayai saya melanjutkan sekolah,” cerita Sarijaya dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 6 Februari 2024.
Pria kelahiran Kulon Progo 51 tahun silam ini terlahir dari keluarga sederhana di Lendah, Kulon Progo. Ayahnya, Pujidiyono, sehari-hari bekerja sebagai buruh tobong labor atau pengrajin gamping.
Sedangkan sang ibu, Sumirah, pedagang gula jawa yang setiap hari berkeliling menyusuri jalan di kota Yogyakarta untuk menjajakan dagangannya. Sarjiya menyebut kedua orang tuanya tidak memiliki kemampuan baca dan tulis karena tidak pernah merasakan duduk di bangku sekolah.
Meski begitu, keduanya tetap gigih menyekolahkan Sarijaya. Keputusan itu juga harus mengorbankan pendidikan adik perempuannya.
“Secara khusus saya mohon maaf kepada adikku, Suparsih, yang waktu itu terpaksa tidak bisa melanjutkan ke bangku SMA, meskipun dengan nilai ujian SMP yang sangat baik, karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan untuk membiayai sekolah kita berdua secara bersamaan. Semoga pengorbanan kakak-kakak dan adikku mendapatkan imbalan kebaikan yang lebih banyak dari Tuhan Yang Maha Esa,” kata anak keempat dari lima bersaudara ini.
Usai menyampaikan pidato, Sarjiya langsung mendatangi sang ibunda sambil bersujud. Dia memeluk ibundanya dengan erat.
Selanjutnya, ia menyalami empat saudari perempuannya. Sayang, sang Ayah tidak hadir di momen pengukuhan dirinya karena sudah berpulang.
“Maturnuwun Bu,” kata Sarjiya terbata-bata.
Sarjiya menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Pengkol, Kulon Progo pada 1987, lalu menyelesaikan pendidikan menengah pertama di SMP Brosot pada 1990. Selanjutnya, pendidikan sekolah menengah diselesaikan di SMAN 1 Teladan Kota Yogyakarta pada 1993 dan di tahun yang sama melanjutkan kuliah S1 Teknik Elektro UGM.
Dia kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Magister Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, lulus 2021. Pendidikan Doktor diselesaikan di prodi Electrical Enggineering, Chulalongkorn University, Thailand.
Dosen Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM itu menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Integrsi Variable Renewable Energy dalam Perencanaan dan Operasi Sistem Tenaga Listrik Menuju Transisi Energi Berkelanjutan. Dia menjelaskan untuk menuju transisi energi berkelanjutan di Indonesia diperlukan dalam rangka pemanfataan secara optimal seluruh potensi energi baik terbarukan maupun non terbarukan.
Dengan karakterisitik intermitensinya, integrase potensi variable renewable energy ke dalam grid untuk memenuhi kebutuhan energi nasional menghadapi banyak tantangan. Oleh kerena itu diperlukan inovasi dalam perencanaan dan operasi sistem tenaga untuk memastikan layanan energi listrik yang handal, aman, berkualitas dapat diberikan kepada konsumen dengan biaya penyediaan yang ekonomis.
| Baca juga: Lulusan Doktor Tercepat UGM, Anak Guru Ngaji dengan IPK 4 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id