"Kita pilihkan yang tengah-tengah yang pemerintah juga mampu untuk membantu," ujar Suharti dalam RDP dengan Eselon I Kemendikbudristek di Komisi X DPR RI dikutip Kamis, 11 Juli 2024.
Ia menjelaskan tidak tersedianya pilihan sekolah swasta berkualitas bagus dalam PPDB. Sebab, sekolah tersebut sudah mampu, sehingga tidak akan berkenan bermitra dengan pemerintah daerah.
Sekolah dengan kualitas yang masih tertinggal juga tidak menjadi mitra dalam PPDB. Sebab, siswa mesti mendapatkan layanan berkualitas.
"Sekolah-sekolah yang terlalu rendah kualitasnya juga kita tidak dilibatkan karena bagaimanapun juga untuk memutus rantai kemiskinan perlu pendidikan yang berkualitas juga," tutur dia.
Suharti mengungkapkan ketika sekolah swasta menjadi mitra dalam PPDB, ada dua bentuk bantuan yang tersedia. Yaitu bantuan personal seperti beasiswa untuk siswa dan bantuan operasional untuk sekolah.
Pihaknya terus mendorong pemerintah daerah memperhatikan kualitas pendidikan di sekolah swasta. Menurutnya, kesenjangan kualitas di sekolah swasta lebih besar ketimbang di sekolah negeri.
"Untuk sekolah negeri kualitasnya mungkin sudah lebih baik persebarannya tetapi untuk sekolah swasta memang sangat-sangat senjang. Ada yang sangat baik sekali tapi juga ada yang masih jauh dari yang kita harapkan," tutur Suharti.
| Baca juga: PPDB Terus Bermasalah, Legislator: Kita Terus Jatuh di Lubang yang Sama |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
