Dalam menjalankan program itu, Ditjen Kebudyaan Kemendikbudristek secara khusus ingin mengembalikan kejayaan Kapal Pancalang dan Kapal Ijon-Ijon yang berusia 50 tahun. Upaya ini dilakukan Kemendikbudristek bersama Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan SMKN 3 Buduran.
Kapal Pencalang merupakan kapal dagang tradisional nusantara atau dalam sejarah disebut sebagai pantchiallang atau pantjalang. Sementara itu, Kapal Ijon-Ijon merupakan kapal ikan yang paling banyak digunakan oleh nelayan dengan kekhasan desain dan warna.
Proyek ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi) melalui penyaluran bantuan operasional Matching Fund (MF) tahap kedua tahun 2022. Bertitel “Revitalisasi Ekosistem Kapal Kayu Tradisional untuk Menunjang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Berkelanjutan”, pembangunan kapal tradisional ini mendapatkan kucuran dana sekitar Rp2 miliar.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kiki Yuliati, mengaku bangga dan bersyukur atas pencapaian yang berhasil dirampungkan saat wabah pandemi telah terkendali. “Ini juga merupakan langkah awal kolaborasi yang melibatkan semua pihak untuk melestarikan kapal tradisional,” ujar Kiki dalam keterangannya, Senin 26 Maret 2022.
Dia menyebut pekerjaan membangun Kapal Pencalang dan Kapal Ijon-Ijon memanfaatkan pengetahuan yang berlandaskan pengembangan ilmu. “Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi membangun kapal-kapal tradisional ini, seiring pelestarian kebudayaan lokal,” tuturnya.
Kapal Pencalang ini nantinya bakal mengarungi pelayaran jalur rempah. Kapal ini memiliki panjang 11,02 meter, panjang garis air 11,16 meter, tinggi 1,5 meter, dan lebar 4 meter.
Kecepatan yang dimiliki berkisar 10 knot dengan daya angkut berkapasitas 4 orang. Sedangkan Kapal Ijon-ijon memiliki panjang 12 meter, lebar 3,5 meter dan tinggi 1,5 meter.
Kabarnya, Kapal Pencalang PPNS dan Kapal Ijon-Ijon SMKN 3 Buduran ini bakal hadir pada acara puncak pertemuan negara-negara perekonomian besar dunia, yakni KTT G20 di Bali pada November 2022. Meski mengusung revitalisasi pembangunan kapal ikan tradisional, namun kapal dioperasikan secara modern.
“Ditambah dengan tetap mengedepankan warisan budaya kita. Saya berharap, karya monumental ini nantinya bisa membuat bangsa Indonesia bangga dengan budayanya. Serta membuat anak-anak muda tertarik untuk ke laut, karena jati diri bangsa kita adalah pelaut,” ujar Direktur PPNS, Eko Julianto.
Saat ini, peletakan lunas kapal (keel laying) telah dilakukan. Prosesi ini merupakan penanda bahwa pembangunan kapal dimulai.
Ketua Tim Proyek Revitalisasi Kapal Tradisional, I Putu Arta Wibawa, menyebut proyek pembangunan kapal ini melibatkan dosen, mahasiswa, dan mitra industri. “Selain itu, juga melibatkan pengrajin kapal tradisional sebagai bentuk transfer teknologi,” kata I Putu.
Sementara itu, pakar bidang perkapalan dan kelautan Daniel M Rosyid P menyatakan pembuatan kapal kayu ini merupakan kerja budaya yang penting dalam pelestarian keterampilan kapal kayu. Di Indonesia, kata dia, hal ini telah menjadi tradisi sejak lama dengan peran ekonomi yang penting.
Dalam program “Revitalisasi Jalur Rempah” kali ini, siswa SMK dan mahasiswa politeknik belajar bersama tukang perahu secara kolaboratif yang berpengalaman untuk membangun kapal kayu sebagai artefak teknik yang mengandung nilai ekonomi dan budaya yang tinggi. Diharapkan, interaksi intensif antara siswa dan mahasiswa bersama tukang perahu berhasil merevitalisasi ekosistem budaya Jalur Rempah yang akan berperan penting dalam melestarikan kehidupan masyarakat pesisir.
Pembuatan Kapal Pencalang, pencarian kayu jati dimulai dari Perhutani Gresik hingga Pasuruan, bambu beton didapatkan dari Malang, serta kayu merbau dibawa dari Banyuwangi. Bahkan, kayu camplong yang ditemukan di Pulau Bawean untuk bahan baku gading adalah salah satu yang tersulit dikarenakan harus sesuai dengan pola dan saat pencarian kayu harus dicocokkan satu per satu dengan pola.
Baca juga: Ekspedisi Muhibah Jalur Rempah Akan Diajukan Jadi Warisan Budaya Dunia ke UNESCO pada 2024 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News