Program ini telah berjalan setidaknya empat tahun terakhir dalam tujuh angkatan. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengeklaim program ini berdampak pada ranking Programme for International Student Assessment (PISA) 2022.
"Dedikasi tersebut kini telah membuahkan hasil yang nyata. Pemulihan pembelajaran kita yang jauh lebih cepat tercermin dari peningkatan peringkat literasi dan numerasi Indonesia dalam ranking PISA," kata Nadiem melalui siaran YouTube Kemendikbud RI, Senin, 19 Februari 2024.
Tahun ini, sebanyak 32.577 mahasiswa bakal membantu pembelajaran di sekolah-sekolah selama empat bulan. Nadiem berharap mahasiswa bisa berkontribusi dengan baik pada sekolah penugasan.
"Kontribusi seluruh mahasiswa di Kampus Mengajar adalah ikut meningkatkan inovasi pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah penegasan yang masing-masing," tutur dia.
Sebelumnya, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) merilis skor Programme for International Student Assessment (PISA) 2022. Dilihat secara peringkat, posisi Indonesia pada PISA 2022 lebih baik ketimbang PISA 2018.
Peringkat PISA Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan lima sampai enam peringkat dari PISA 2018. Namun, yang menjadi catatan penting, Indonesia mengalami penurunan skor di kemampuan membaca, matematika, dan sains 12-13 poin.
Baca juga: Ranking PISA Indonesia Naik, Bukan Cerminan Peningkatan Kualitas Pendidikan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News