Di Indonesia, obat tradisional merupakan warisan nenek moyang yang dipercaya dapat meningkatkan imunitas serta mempercepat penyembuhan penyakit. Meskipun keampuhannya belum terkonfirmasi, namun masyarakat diperbolehkan untuk mengonsumsi obat herbal atau tradisional.
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Zullies Ikawati, mengatakan bahwa obat tradisional memiliki dasar empirik atau pengalaman. Sehingga, testimoni seseorang dapat menjadi acuan bagi masyarakat yang ingin menggunakan obat tradisional, seperti kelapa hijau, jahe merah, dan lainnya.
"Saya kira itu bukan hal yang salah jika ingin menggunakan bahan alam di masa seperti ini. Karena penyakit ini (covid-19) berhubungan dengan virus, sehingga sistem imun menjadi sangat penting. Dan obat alam itu membantu mengurangi gejala dan meningkatkan imun," kata Zullies melalui tayangan program Selamat Pagi Indonesia Metro TV, Kamis, 8 Juli 2021.
Namun, bagi para calon yang akan menggunakan obat tradisional, perlu mengingat bahwa kondisi setiap orang berbeda-beda. Sama halnya dengan obat antivirus seperti vitamin C dan D yang memerlukan resep dokter, sehingga dosis dari setiap orang tidak bisa dipukul rata.
"Walaupun kita bisa menggunakan bahan alam, tetapi perlu dipikir jangan sampai kehilangan akal, seperti susu kalengan yang diserbu beberapa waktu lalu. Susu memang bagus untuk sistem imun, tetapi jangan fanatik hanya pada satu produk tertentu atau sesuatu yang kurang masuk akal. Telaah lagi," tutur Zullies. (Raissa Oktaviani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
