"Undip akan terus hadir, sedikit demi sedikit, namun konsisten dan profesional. Ini panggilan kemanusiaan, dan kami akan menjalaninya sepenuh hati," kata Rektor Undip, Suharnomo, dikutip dari laman Antara, Senin, 15 Desember 2025.
Suharnomo mengatakan proses pendataan mahasiswa terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatra masih terus dibuka. Sehingga, jumlahnya akan bertambah.
Selain itu, Undip menerjunkan dua tim untuk membantu pascabencana. Tim pertama berangkat pada 2 Desember 2025, disusul tim kedua pada 10 Desember dengan fokus medis dan logistik.
Tim relawan Undip berkoordinasi dengan pemerintah daerah, termasuk para gubernur dan bupati untuk memastikan bantuan tiba di titik yang paling membutuhkan. Suharnomo memastikan kepedulian Undip tidak berhenti pada masa darurat.
Tahap pemulihan jangka panjang yang mencakup aspek ekonomi, sosial, budaya, dan kesehatan masyarakat akan menjadi prioritas berikutnya. Pemetaan kebutuhan bersama pemerintah daerah dan tokoh masyarakat terus dilakukan agar intervensi yang diberikan tepat sasaran dan bersifat berkelanjutan.
Baca Juga :
Kemendiktisaintek: Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra Dapat Bantuan Biaya Hidup Rp1,25 Juta per Bulan
"Tahap awal adalah memastikan layanan medis dan kebutuhan air bersih terpenuhi. Setelah itu, kami siap berpartisipasi pada pemulihan sosial dan ekonomi melalui pendampingan multidisiplin," kata dia.
Suharnomo menyebut bantuan dari Undip mungkin bukan yang terbesar. Tetapi, pihaknya tetap ingin menjadi bagian dari gerak yang membangkitkan kembali harapan.
"Kami saat ini tengah mempersiapkan pengiriman teknologi desalinasi air siap minum untuk menjawab kebutuhan mendesak air bersih di kawasan terdampak yang sebelumnya telah diterapkan di berbagai wilayah pesisir Jawa," beber dia,
Rencananya, salah satu mesin dari empat mesin desalinasi air akan dikirim melalui jalur darat pada Senin, 15 Desember 2025, sedangkan sisanya menyusul. Suharnomo mengatakan bencana yang melanda beberapa wilayah Sumatra tidak hanya berdampak pada kerusakan fisik, tetapi juga memengaruhi stabilitas kesehatan, kondisi psikososial, pendidikan, hingga keberlangsungan ekonomi masyarakat.
Undip merasa berkewajiban hadir dan bergerak cepat bukan sekadar menunjukkan empati, tetapi juga terlibat sebagai bagian dari solusi sebagai perguruan tinggi yang menjunjung nilai kemanusiaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News