"Kami menyambut baik tujuan rombongan untuk mengukur implementasi Kurikulum Merdeka," ujar Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, dalam pertemuan dengan Tim Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Ditjen PDM) dalam keterangan tertulis, Rabu, 14 Juni 2023.
Rusmadi mengungkapkan sangat senang dan menyambut baik kebijakan Merdeka Belajar. Sebagai orang yang berlatar belakang pendidikan, ia menilai sekolah harus menjadi tempat yang sehat, aman, nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak.
Dia menilai kebijakan Merdeka Belajar sesuai dengan visi Kota Samarinda, yaitu membangun peradaban kota melalui perubahan ke arah kemajuan dengan misi meciptakan warga kota yang relijius, unggul, dan berbudaya.
"Harusnya hasil pendidikan menjadi keseharian yang teraktualisasi di dalam diri, keluarga, dan masyarakat, itulah yang diharapkan dari pendidikan," ujar Rusmadi.
Rusmadi menyebut Pemkot mendorong proses pemajuan pendidikan dengan pengadaan sarana prasarana sekolah sebagai wujud komitmen keberpihakan pada sektor pendidikan. Dia mengaku sering berkunjung ke sekolah untuk memantau fasilitas pembelajaran.
Lokasi pertama yang ia lihat saat berkunjung ke sekolah adalah toilet. Dia menuturkan apabila toilet saja sudah bersih, tempat lain di sekolah itu kemungkinan besar juga bersih.
Selain itu, apabila di sekolah tersebut masih banyak tempat sampah, kesadaran untuk hidup bersih dan sehat belum berlangsung dengan baik.
"Kami mengajak semua pihak untuk berkolaborasi menjadikan sekolah nyaman bagi anak-anak. Saat ini, paguyuban orang tua siswa begitu kompak dalam mendukung pengadaan fasilitas belajar bagi anak-anaknya," jelas Rusmadi.
Dia menyebut Pemkot Samarinda juga kerap menyosialisasikan pentingnya penerapan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila. Dia melihat saat ini sudah banyak sekolah-sekolah di Kota Samarinda yang menghadirkan praktik baik Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan salah satu inovasi dalam Kurikulum Merdeka dengan melakukan gelaran produk/karya yang memanfaatkan barang-barang bekas dan mengangkat seni-budaya khas daerah.
"Interaksi generasi muda dengan masyarakat sekitar juga sangat penting terus diasah. Melalui Kurikulum Merdeka, orang tua dan sekolah dapat berkolaborasi dengan komunitas sekitar untuk bersama-sama mencetak SDM unggul yang menjalankan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila," tekan dia.
Kesempatan Guru Penggerak Jadi Kepala Sekolah Terbuka Lebar di Kota Samarinda
Salah satu program strategis Kemendikbudristek yang juga terus didorong Pemkot Samarinda adalah pengangkatan Guru Penggerak sebagai kepala sekolah. Hal ini merupakan bentuk dukungan terhadap Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penugasan Guru Penggerak menjadi Kepala Sekolah.Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, mengungkapkan khusus untuk jenjang SD, sudah ada 11 Kepala sekolah diangkat berasal dari Guru Penggerak.
“Sekolahnya terlihat banyak perubahan dengan kepemimpinan Guru Penggerak sebagai kepala sekolah," ungkap dia.
Guru Penggerak di Provinsi Kaltim sendiri mencapai 421 orang. Nuryadin menyebut kompetensi Guru Penggerak sudah teruji dalam mengelola pembelajaran.
Dia yakin sekolah yang unggul adalah yang bisa mengubah situasi pembelajaran makin kondusif sehingga lulusannya memiliki kompetensi dan karakter lebih baik. Nuryadin mengatakan inilah kebutuhan mendesak ada di sektor pendidikan saat ini.
"Program Guru Penggerak menjadi pemantik bagi guru lain untuk meningkatkan kompetensinya terkait teknologi informasi. Sekaligus dengan melihat prospek karier yang bagus di Guru Penggerak, akan makin banyak guru yang terdorong untuk ikut program ini," ungkap Nuryadin.
Baca juga: Kemendikbudristek: 80% Sekolah di Indonesia Sudah Terapkan Kurikulum Merdeka |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News