Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat di UGM. Foto: Istimewa
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat di UGM. Foto: Istimewa

Lestari Moerdijat Tegaskan Diplomasi Bukan Monopoli Negara, Ini Buktinya

Citra Larasati • 07 November 2025 17:53
Jakarta: Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengatakan, nilai-nilai kemanusiaan dapat menggerakkan pihak-pihak yang berbeda latar belakang untuk bersama-sama memperjuangkan kepentingan bangsa.  Hal itu ditegaskan Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat saat memberi sambutan pada acara Bedah Buku "Bawa Mereka Pulang" di kampus Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat, 7 November 2025.
 
Buku karya Fenty Effendy itu mengangkat kisah pembebasan 10 ABK Indonesia yang disandera 
kelompok Abu Sayyaf di kawasan konflik Mindanao, Filipina pada 2016. Lestari yang di masa itu merupakan eksekutif di Media Group merupakan bagian dari Tim Kemanusiaan Surya Paloh dalam upaya pembebasan sandera tersebut. 
 
Hadir pada acara tersebut, Fina Itriyati, Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama, dan Alumni, FISIPOL UGM), Fenty Effendy (Penulis Buku), 
Ahmad Baedowi (Direktur Eksekutif Yayasan Sukma), dan Prof. Dr. Mohtar Mas'oed (Guru Besar Hubungan lnternasional dan Ketua Minat Studi Perdamaian dan Resolusi Konflik UGM). 

Menurut Lestari, banyak pembelajaran yang bisa diambil dari peristiwa tersebut.  Rerie, sapaan akrab Lestari, mengungkapkan, Tim Kemanusiaan yang dibentuk oleh Surya Paloh itu bentuk kecil dari praktik kerja sama three sector collaborator (Yayasan Sukma/institusi pendidikan, Partai NasDem/partai politik, dan Media Group/swasta). 
 
Dalam upaya pembebasan sandera itu, ungkap Rerie, melibatkan institusi pendidikan sebagai salah satu sarana negosiasi. Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI menegaskan, apa yang dilakukan Tim Kemanusiaan Surya Paloh untuk membebaskan 10 ABK warga negara Indonesia itu bagian dari pelaksanaan amanat konstitusi. 
 
Baca juga:  Rerie Tegaskan Bela Negara Bukan Kewajiban Tetapi Hak Setiap Warga Negara

Upaya negosiasi untuk membebaskan para sandera itu, tambah Rerie, bagian dari upaya mewujudkan perdamaian dunia.  Peristiwa tersebut, tegas Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, memberi pembelajaran bahwa peran diplomasi bisa dilakukan oleh setiap anak bangsa, tidak melulu oleh negara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan