Program inovatif ini hadir untuk menjawab kebutuhan Gen Z yang semakin membutuhkan pendekatan baru dalam menghadapi tantangan psikologis di era digital. Sekaligus membekali mereka dengan keterampilan relevan di dunia kerja yang terus berkembang.
Direktur Kampus BINUS Malang, Robertus Tang Herman, mengatakan kurikulum prodi Digital Psychology disusun untuk mencapai tujuan utama, yaitu mengintegrasikan ilmu psikologi dengan pengembangan teknologi. Hal itu agar produk dan layanan yang dihasilkan mampu menjaga dan bahkan meningkatkan kesejahteraan mental pengguna.
Lulusan program studi ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan industri yang semakin berkembang, dengan keterampilan yang menggabungkan teknologi dan pemahaman mendalam tentang psikologi manusia.
"Data menjadi kunci untuk memahami bagaimana teknologi bisa memengaruhi kesejahteraan mental masyarakat. Sebab, dari data kita bisa mendapatkan informasi yang lebih objektif. Kami ingin mencetak tenaga lulusan yang memahami hal tersebut melalui program Digital Psychology," kata dia.
Robertus juga mendorong lulusan menjadi Digital Technopreneur yang mampu mengembangkan solusi inovatif berbasis teknologi, tidak hanya di bidang psikologi, tetapi juga dalam memajukan industri digital secara keseluruhan.
"Kami berharap para lulusan dapat menjadi pelopor dalam menciptakan produk dan layanan yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mental, tetapi juga memiliki nilai bisnis yang tinggi di era digital ini," tutur dia.
Deputy Dean Faculty of Humanities, Raymond Godwin, mengatakan pembukaan prodi Digital Psychology ini merupakan langkah penting menjawab kebutuhan industri dan masyarakat yang semakin mengandalkan teknologi digital.
"Program ini dirancang untuk melahirkan generasi profesional yang tidak hanya memahami ilmu psikologi secara mendalam, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi dan data untuk menciptakan solusi berbasis digital dalam meningkatkan kesejahteraan mental," kata dia.
Dean School of Computer Science, Derwin Suhartono, mengatakan prodi Digital Psychology di BINUS Malang memberikan kesempatan bagi mahasiswa mempelajari cara psikologi dan teknologi digital saling terhubung.
Sebab, program ini menekankan pentingnya memahami perilaku manusia melalui big data, AI, serta penggunaan teknologi untuk mengatasi isu-isu psikologis yang muncul akibat paparan teknologi.
"Lulusan dari program ini akan dibekali dengan kemampuan untuk menciptakan solusi teknologi yang dapat membantu dalam pengembangan terapi berbasis digital, alat pemantauan kesehatan mental, serta sistem intervensi psikologis yang lebih akurat dan personal," kata dia.
Dean Faculty of Humanities, Elisa Carolina Marion, mengatakan pihaknya sangat menyambut baik hadirnya prodi Digital Psikologi di BINUS Malang. Sebab, program ini menjadi jembatan penting antara ilmu psikologi dan computer science.
Ia berharap mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat membantu masyarakat sekitar Jawa Timur hingga Indonesia Timur dalam memahami dan mengatasi tantangan kesehatan mental ataupun kesejahteraan masyarakat di era teknologi saat ini.
"Selain itu juga, dengan adanya beasiswa 100 persen bagi calon mahasiswa yang berprestasi, kami berkomitmen untuk mendukung generasi muda yang memiliki potensi besar dalam membangun masa depan yang lebih baik melalui digitalisasi psikologi," tutur dia.
| Baca juga: UMI Jadi PTS Pertama Memiliki Prodi Spesialis Obgyn di Indonesia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id