Hal ini mendorong dosen program studi Agribisnis Universitas Negeri Gorontalo, Amir Halid, berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo mengikuti Program Kedaireka Kemdikbudristek 2022. Amir meneliti model pendampingan kelembagaan, pasca panen produk olahan, dan ekosistem pemasaran digital pada usaha rumah tangga petani jagung pulut atau jagung ketan di Provinsi Gorontalo.
Penelitian yang didanai Matching Fund Kedaireka Kemdikbudristek ini merupakan upaya memperkuat ketahanan pangan dan antisipasi terhadap isu resesi pangan yang akan muncul. Universitas Negeri Gorontalo melibatkan 52 mahasiswa program KKN-MBKM untuk melakukan pendampingan langsung di enam desa sentra jagung pulut di Kabupaten Gorontalo.
Amir menjelaskan tujuan utama penelitian pada 5 Oktober–17 Desember 2022 ini ialah mencari produk pangan alternatif berbasis jagung pulut. Salah satu produk hasil penelitiannya adalah beras analog.
“Beras ini terbuat dari jagung pulut dan sagu yang diolah dengan formulasi tertentu. Rasa dan teksturnya mendekati beras asli,” ungkap Amir dalam keterangan pers, Jumat, 31 Maret 2023.
Amir menjelaskan terdapat empat program di daerah sasaran, yaitu pendampingan cara tanam jagung pulut, penanganan pasca panen yaitu pengolahan jagung pulut menjadi beras analog, pemanfaatan limbah jagung menjadi silase, dan pelatihan kelembagaan dan pemasaran digital.
Dia menyebut hilirisasi produk sama pentingnya dengan penanangan sektor hulu. Pelatihan penguatan kelembagaan dan pemasaran digital sangat penting.
Kelembagaan yang kuat, baik melalui kelompok tani maupun industri rumah tangga dapat mengefisienkan biaya produksi. Selain itu, penetrasi pasar menggunakan media sosial dan media digital lainnya.
Kedaireka menghasilkan bukan saja beras analog, tetapi juga ada beberapa olahan produk berbasis jagung pulut lain. “Jagung pulut yang dulu hanya dikonsumsi sebagai jagung rebus, sekarang dapat dinikmati dalam berbagai produk turunan," beber Amir Halid.
Pada akhir penelitian, digelar Expo Nasional dan Gelar Teknopangan di Desa Mulyonegoro, Kabupaten Gorontalo. Pada kesempatan itu, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menetapkan 32 lapak di lokasi tersebut sebagai Sentra Kuliner Jagung di Gorontalo.
Desa Mulyonegoro dipilih sebagai lokasi Sentra Kuliner Jagung karena posisinya strategis berada di jalur Jalan Trans Sulawesi. Nelson mengapresiasi program Matching Fund Kedaireka yang telah turut mengembangkan dan meningkatkan daya saing pangan lokal Gorontalo yaitu jagung pulut.
Dia berharap kolaborasi antara petani, Pemkab Gorontalo, dan Universitas Negeri Gorontalo tidak berhenti sampai di sini. Dia mengatakan harus ada kelanjutan skala lebih besar lagi baik produksi maupun pemasaran produk.
Universitas Negeri Gorontalo merupakan salah satu PTN yang tergabung dalam Konsorsium Patriot Pangan Kampus Merdeka 2022. Program ini bertujuan mendukung upaya kedaulatan pangan melalui penelitian maupun pendampingan kepada masyarakat.
Baca juga: Kiat Sukses Ikut Program Matching Fund, Ini Penyebab Proposalmu Gugur |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id