Baiquni menggantikan Prof. Dr. Ir. Mochammad Maksum, M.Sc. yang memasuki masa purnatugas. Sementara itu, Wahyudi menggantikan Baiquni, selaku sekretaris DGB sebelumnya.
Baiquni mengungkapkan jabatan sebagai ketua dan sekretaris DGB sebagai tanggung jawab yang harus diemban. Suatu jabatan yang memerlukan kejernihan berpikir, ketelitian, kebijaksanaan, kearifan, kepekaan, kesabaran dan pengendapan emosi dalam pengambilan keputusan-keputusan.
“Itu merupakan ciri khas dari Dewan Guru Besar yang mengakar kuat kebawah dan menjulang tinggi sebagai amalan dan buah budi pekerti,” kata dia dikutip dari laman ugm.ac.id, Rabu, 3 Juli 2024.
Ia berharap DGB UGM dapat berperan lebih potesial dan migunani pada universitas dalam tugas-tugasnya. Baiquni juga berharap anggota DGB dapat meningkatkan kepedulian UGM terhadap kebangsaan dan jati diri bangsa dalam dinamika yang berkembang saat ini.
“Kehadiran Universitas Gadjah Mada diharapkan dapat mempererat kerja sama kebudayaan dan pendidikan, terutama dalam meningkatkan kualitas manusia. Para guru besar diharapkan peran untuk mengembangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi guna riset kebijakan, penanganan terkait masalah kesejahteraan yang adil dan merata,” tutur dia.
Ketua Senat Akademik, Sulistiowati, mengingatkan Dewan Guru Besar UGM merupakan perangkat yang berfungsi sebagai pelopor, pemberi nasihat, penjaga integritas moral dan etika sivitas akademika. DGB juga senantiasa mengembangkan pemikiran dan pandangan terkait isu strategis nasional dan/atau internasional dalam rangka mendukung peran dan kontribusi UGM bagi kesejahteraan bangsa dan umat manusia.
“Kegiatan DGB selama ini sudah sangat membantu kinerja sivitas akademika dengan melakukan harmonisasi dan keselarasan dengan berbagai kebijakan pemerintah yang berkembang selama ini,” kata Sulistiowati dikutip dari laman ugm.ac.id, Rabu, 3 Juli 2024.
Serah terima jabatan pergantian antar waktu Ketua Dewan Guru Besar UGM periode 2021-2026 digelar pada Senin, 1 Juli 2024 di Ruang Balai Senat. Serah terima secara dimbolis ditandai dengan pengalungan tanda kehormatan DGB, pemberian sertifikat, dan lencana Guru Besar oleh Bagus Santoso kepada Mochammad Maksum atas pengabdian selama ini.
Maksum menyampaikan beberapa hal penting terkait tugas dan fungsi DGB. Dia berpesan kepada anggota DGB senantiasa berperan dalam rangka menjadikan UGM lebih bermanfaat bagi masyarakat.
Para guru besar diharapkan memiliki peran dalam pengembangan keilmuan dan akademik. Antara lain kegiatan Professors go to Frontiers atau Guru Besar Mengabdi di Wilayah Kepulauan Terdepan dan Terpencil. Seperti di Rote Ndao dan Ende, Nusa Tenggara Timur pada 2022; Ternate-Tidore (Maluku Utara), Manado-Kepulauan Sangihe (Sulawesi Utara) pada 2023; Papua pada 2024; dan tahun depan ke Sabang, Pulau Weh (Nangro Aceh Darussalam).
“Berbagai kegiatan keilmuan para guru besar ini dalam bentuk seminar, kuliah umum, mengunjungi daerah dengan beraudiensi dengan para pemangku wilayah untuk menggali nilai-nilai, budaya, dan kearifan,” ungkap dia.
Dia juga menyampaikan terima kasihnya atas kerja sama yang berlangsung selama ini. Maksum meminta maaf bila terdapat kesalahan saat mengemban tugas selama di Dewan Guru Besar UGM.
Ia mengakui dalam perjalanan DGB selama ini tidak lepas dari permasalahan yang dihadapi baik ringan ataupun berat. Meski begitu, semua disyukuri karena dapat diselesaikan dengan baik berkat semangat kebersamaan.
“Terima kasih yang baik untuk solidaritas dan kerja sama yang baik antar anggota DGB. Apa-apa yang dihasilkan masing-masing komisi sudah terlihat dan dapat dirasakan. Hal ini memperlihatkan kemajuan yang dicapai DGB UGM selama ini,” ucap Maksum.
| Baca juga: Fakultas dan Unit di UGM Didorong Tingkatkan Jumlah Publikasi SDGs |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
