"Saya atas nama Rektor mengucapkan apresiasi yang setinggi tingginya kepada sivitas akademika, khususnya para dosen dan LP2M yang telah menunjukkan kerja kerasnya. Sehingga kita dapat melampaui PTKIN lain dalam hal ini," kata Rektor UIN Bandung, Mahmud, di Bandung, Jawa Barat, dikutip dalam keterangan tertulis, Senin, 25 Mei 2020.
Scopus merupakan pangkalan data pustaka artikel jurnal akademik milik Elsevier yang berkantor pusat di Amsterdam, Belanda. Berdasarkan data Scopus, UIN Sunan Gunung Djati Bandung berada di urutan pertama di antara seluruh PTKIN di Indonesia dengan jumlah 753 dokumen.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca juga: Menyesuaikan Pandemi, Catat Perubahan Aturan UTBK-SBMPTN 2020
Mahmud menjelaskan, jumlah sebaran publikasi ilmiah UIN Sunan Gunung Djati Bandung mencapai 753 dokumen itu, dihitung sejak tahun 2009 sampai 2020. Adapun rincian publikasinya sebagai berikut: tahun 2009 (1 dokumen), 2011 (10 dokumen) 2012 (12 dokumen), 2013 (9 dokumen), 2014 (10 dokumen), 2015 (16 dokumen), 2016 (27 dokumen), 2017 (51 dokumen), 2018 (229 dokumen), 2019 (312 dokumen), dan 2020 (76 dokumen).
"Namun saya tetap berpesan, jangan berbangga dengan prestasi ini, sehingga terlena dengan kerja keras dan cerdas. Mari kita syukuri hasil ini sambil terus berusaha mempertahankan dan meningkatkannya," pungkas Rektor.
Berikut lima besar capaian publikasi indeks Scopus di lingkungan PTKIN se-Indonesia:
1. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung berjumlah 753 dokumen.
2. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berjumlah 722 dokumen
3. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang berjumlah 286 dokumen
4. Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga Yogyakarta berjumlah 195
5. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya berjumlah 180 dokumen
(CEU)