Direktur Eduversal, Dwi Prajitno Wibowo mengatakan, bahwa program yang diberi nama Academy of Future Teacher (AFT) ini sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Bertujuan untuk mempersiapkan calon guru yang lolos seleksi agar siap menjadi guru abad 21 yang dibutuhkan di masa depan.
"Guru yang mampu mempersiapkan murid-muridnya dengan bekal kompetensi abad 21 dalam menghadapi berbagai permasalahan dan berkontribusi positif untuk kemajuan Indonesia," terang Dwi, dalam keterangannya, Sabtu, 12 September 2020.
Berbagai materi telah disiapkan untuk menjaring calon-calon guru masa depan ini. Di antaranya seminar pendidikan dengan berbagai topik, bedah kurikulum, micro-teaching, diseminasi metodologi belajar dan mengajar, dan pengembangan keterampilan mengajar untuk menguatkan kompetensi pedagogik dan disiplin ilmu yang ditekuni.
"Diharapkan bagi peserta yang telah menjalani program ini dapat memiliki bekal sebagai guru kelak yang berdedikasi di manapun mereka mengajar. Baik di sekolah negeri maupun sekolah Internasional yang memiliki kurikulum berbahasa Inggris," terang Dwi.
Dalam AFT nanti, kata Dwi, guru juga akan dilatih untuk dapat membangun karakter peserta didik. "Jadi nanti peserta AFT juga akan dilibatkan dalam kegiatan sekolah," ujar Dwi.
Project Manager AFT, Andry Nur Hidayat mengatakan, para peserta program AFT akan mendapatkan sejumlah keuntungan. Di antaranya mendapatkan tempat untuk mempraktikkan langsung teori yang didapat di perguruan tinggi dan langsung dapat diaplikasikan di sekolah yang berpengantar bahasa Inggris.
"Sebab di kampus pasti sudah banyak diajarkan teori, sehingga di AFT ini mereka dapat mempraktikkannya langsung di sekolah-sekolah. Bisa langsung terjun dan mendapat bekal yang baik, karena akan didampingi mentor dan supervisor di setiap bidang studinya" jelasnya.
Baca juga: Video Call dengan Presiden, Rita Minta Pembelajaran Jarak Jauh Dievaluasi
Bahkan, kata Andry, setiap peserta AFT memiliki peluang untuk direkrut mengajar di 10 sekolah yang berada di bawah jaringan Eduversal. Setiap sekolah nantinya dapat bermitra dengan pihak perguruan tinggi asal peserta.
Sehingga sangat dimungkinkan jika kegiatan di AFT ini dapat dikonversikan ke dalam Satuan Kredit Semester (SKS) seperti yang ada di dalam konsep Kampus Merdeka yang digagas Mendikbud, Nadiem Makarim. "Jika akan dikonversi menjadi SKS ini keputusan Universitas, sangat memungkinkan. Banyak juga perguruan tinggi yang menginginkan AFT ini menjadi mitra untuk praktik kerja lapangan," sebut Andry.
Dalam kesempatan yang sama, Aditya Kemal, alumnus program AFT yang kini direkrut untuk mengajar di Sekolah Kharisna Bangsa mengungkapkan pengalamannya. Menjadi peserta AFT merupakan kesempatan yang sangat berharga baginya yang memang memiliki passion menjadi seorang guru.
Sebab di era kekinian, guru tidak hanya dituntut untuk bisa mengajar dan menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Lebih dari itu, guru juga harus bisa membuat siswa memiliki kemauan belajar sendiri.
"Di AFT ini mampu memberikan kita motivasi untuk itu, pelatihannya mampu memposisikan kita yang guru dari posisi seorang siswa. Sehingga guru mampu melihat persoalan di dalam kelas dari sudut pandang siswa," terang guru Biologi Kharisma Bangsa ini.
Pelatihan ini sedianya digelar melalui tatap muka atau luring seperti di tahun-tahun sebelumnya. Namun karena pandemi covid-19, maka pelaksanaan AFT tahun ini akan banyak digelar secara daring.
Berikut persyaratan untuk mengikuti program AFT:
1. Mahasiswa Semester lima atau lulus kuliah dari jurusan Bahasa Inggris, Matematika,
Fisika, Biologi, Kimia, Bahasa Indonesia, PGSD, PGPAUD, Olahraga, Seni dan Musik
2. Suka mengajar dan berkeinginan kuat menjadi guru terbaik
3. Mengikuti semua proses seleksi. Info mengenai pendaftaran dan lain-lain, selengkapnya dapat dilihat di laman https://eduversal.net/aft/
Tanggal-tanggal penting seleksi AFT:
1. Registrasi AFT : 1 - 30 September 2020
2. Tes Seleksi AFT : 3 Oktober 2020
3. Pengumuman Seleksi : 10 Oktober 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
