“Semester depan setiap prodi harus ada kelas internasional. Dosennya nanti dipilih yang sesuai, dan skema pembelajarannya berbahasa Inggris. Kalau perlu jumlah prodi internasional juga ditambah dan semakin banyak," kata Hasan dikutip dari laman unesa.ac.id, Kamis, 14 Juli 2022.
Hasan berharap dengan perubahan tata kelola perguruan tinggi yang baru menjadi angin segar bagi Unesa. Khususnya memperbanyak inovasi, meningkatkan kualitas riset, publikasi dan kontribusi untuk masyarakat, bangsa, dan negara.
“Ini memang tidak mudah dan banyak tantangan. Karena itu perlu komitmen seluruh jajaran. Koordinasi antar jajaran dan divisi serta prodi harus makin bagus dan saling menyehatkan menuju pencapaian prestasi kelembagaan. Kerja kita harus makin efektif, cerdas, dan ikhlas untuk kemaslahatan lembaga dan masyarakat. Inovasi juga harus meningkat," tutur dia.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Bambang Yulianto menjelaskan ke depan akan ada sejumlah penyesuaian. Kuota penerimaan mahasiswa baru juga ditambah.
"Maksimal 30 persen dari seluruh kuota mandiri. Selain itu, merancang program fast track S-1 dan S-2 dalam kurun waktu 5 tahun. Jadi, mahasiswa yang ingin kuliah S-1 dan S-2 bisa secara langsung dalam satu skema program. Program ini tentu pembelajarannya beda dan istimewa," tutur dia.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Suprapto, menuturkan menuju PTN BH ada tiga elemen yang harus dimatangkan. Yakni aset, keuangan, dan SDM.
“Kendati Unesa menjadi PTN BH, UKT tetap dan tidak akan berubah. Bahkan kita nanti ke depan akan perbanyak kerja sama dengan berbagai pihak. Jadi, untuk UKT aman dan perkuliahan nyaman,” tutur dia.
| Baca juga: RUU Sisdiknas Haruskan PTNBH Sediakan Kursi 20% untuk Mahasiswa Kurang Mampu |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
