Dosen IPB University Adi Hadianto. DOK IPB
Dosen IPB University Adi Hadianto. DOK IPB

Dosen IPB Ungkap Cara Pertahankan Swasembada Beras

Renatha Swasty • 24 Agustus 2022 13:45
Jakarta: Indonesia dinilai wajib swasembada pangan, seperti beras dalam negeri. Sebab, mayoritas masyarakat Indonesia mengonsumsi beras setiap hari. 
 
Dosen IPB University Adi Hadianto mengatakan peningkatan produksi beras dalam jumlah besar untuk mencapai swasembada merupakan kewajiban. Dia menyebut peningkatan produksi pangan dalam negeri khususnya beras terbukti mampu mengurangi food insecurity di dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor beras.
 
Dia menjelaskan pencapaian swasembada pangan beras merupakan salah satu komponen penting yang harus dicapai dari ketahanan pangan nasional. Namun, swasembada pangan lain juga perlu dicapai sehingga tidak lagi tergantung pada impor.

Adi menyebut ada beberapa faktor kunci yang dapat dilakukan dalam mempertahankan swasembada beras. Faktor tersebut, yakni pengembangan kawasan produksi, peningkatan infrastruktur pertanian, peningkatan kapasitas petani, serta koordinasi kebijakan baik program maupun pembiayaan. 
 
“Persoalan alih fungsi lahan sawah, terutama di lokasi sentra produksi padi di Jawa, perlu pengembangan kawasan padi di luar Jawa dengan pembentukan kelembagaan kawasan,” ujar Adi dalam Webinar Propaktani, “Mempertahankan Surplus Pangan Beras” yang digelar oleh Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 24 Agustus 2022. 
 
Dosen IPB University dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen itu menuturkan penyediaan infrastruktur pertanian seperti jalan usaha tani, bendungan, dan irigasi saat ini masih belum optimal, sehingga harus ada kebijakan anggaran. Tidak hanya itu, introduksi teknologi dan program petani milenial dengan pemberian insentif juga penting karena jumlah petani semakin berkurang. 
 
“Ini tidak luput dari akses terhadap pembiayaan, kebijakan harga input dan output, hingga kebijakan perdagangan dan koordinasi kebijakan lintas sektor merupakan kunci keberhasilan swasembada beras,” tutur dia. 
 
Adi menuturkan swasembada beras sangat krusial dan harus terus dipertahankan untuk menghindari berbagai risiko negatif bagi masyarakat dan negara. Menurutnya, ketidaktahanan pangan akan menghancurkan basis produksi pertanian di negara-negara berkembang. Bahkan, dapat menurunkan produktivitas dan produksi pangan nasional, menimbulkan pengangguran, dan menimbulkan masalah utang negara. 
 
“Kebijakan swasembada pangan di Indonesia merupakan kebijakan yang tepat. Namun, dalam pelaksanaannya diperlukan konsistensi kebijakan dan koordinasi lintas sektor,” tutur dia. 
 
Adi juga mengingatkan mitigasi gangguan terhadap produksi pangan wajib diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi bencana alam, dampak perubahan iklim, serta serangan hama dan penyakit tanaman.
 
Baca juga: Jokowi Terima Penghargaan Swasembada Beras Indonesia dari IRRI

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan