?Rektor UIII, Komaruddin Hidayat mengatakan, mayoritas mahasiswa baru UIII dipenuhi oleh mahasiswa program S-2 (sebanyak 104 orang). Selebihnya merupakan mahasiswa S-3 (sebanyak 44 orang).
"Semua mahasiswa ini mendapatkan beasiswa penuh (full scholarship)," kata Rektor UIII, Komaruddin Hidayat, Senin, 26 September 2022.
Seleksi mahasiswa baru UIII tahun akademik 2022-2023 dilakukan melalui tahapan dan proses yang sangat ketat. Proses seleksi menerapkan pendekatan multi-stage filtering yang dimulai dengan proses seleksi administrasi, proses desk-review secara substantif terhadap dokumen lamaran, dan wawancara langsung (sebagian besar dilakukan secara online) dengan pelamar oleh minimal dua orang dosen terpilih dari setiap fakultas yang relevan dengan bidang yang dilamar mahasiswa.
Berdasarkan hasil dari proses seleksi tersebut, pada Agustus 2022, UIII telah menetapkan sebanyak 148 orang mahasiswa dinyatakan layak dan diterima sebagai mahasiswa UIII untuk tahun akademik 2022- 2023.
Berikut Komposisi Mahasiswa Baru UIII 2022-2023:
- 30 orang mahasiswa Program Magister dan 13 orang mahasiswa Program Doktoral Studi IslamFakultas Studi Islam, total 43 orang mahasiswa;
- 23 orang mahasiswa Program Magister dan 10 orang mahasiswa Program Doktoral Ilmu Politik Fakultas Ilmu-Ilmu Sosial, total 33 orang mahasiswa;
- 33 orang mahasiswa Program Magister dan 11 orang mahasiswa Program Doktoral Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, total 44 orang mahasiswa; dan
- 18 orang mahasiswa Program Magister dan 10 orang mahasiswa Program Doktoral Ilmu Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan, total 28 orang mahasiswa.
Program Doktoral
UIII mulai membuka kuliah doktoral S-3 dengan beasiswa penuh (full scholarship) pada Juni 2022. UIII membuka dua fase pendaftaran calon mahasiswa baru untuk program S-2 (Magister) dan S-3 (Doktoral) melalui program UIII Scholarship.Program ini terbuka untuk calon mahasiswa dari dalam maupun luar negeri. Selama masa pendaftaran fase pertama dari 15-30 Juni 2022 sampai dengan fase kedua 1-23 Juli 2022, sekitar 1.500 orang dari berbagai penjuru dunia telah melamar UIII scholarship ini.
UIII bekerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga, serta sejumlah kedutaan besar di Jakarta untuk menyebarkan informasi program beasiswa penuh. Calon mahasiswa pelamar ini berasal dari berbagai kota dan provinsi di Indonesia dan lebih dari 50 negara, dengan komposisi 65 persen berasal dari Indonesia dan 35 persen dari mancanegara.
Jika dilihat dari jumlah maupun sebaran negara, angka ini memperlihatkan peningkatan ketersebaran informasi dan atensi masyarakat dalam dan luar negeri kepada UIII. Dengan angka selectivity ratio di bawah 10 persen, UIII di awal kelahirannya telah menunjukkan diri sebagai universitas internasional yang sangat kompetitif.
Dalam proses seleksi, UIII menerapkan kebijakan non-diskriminasi atas dasar ras, agama, etnis, jenis kelamin, disabilitas, atau dasar lain apa pun. Selain pertimbangan prestasi akademik dan kemampuan serta pengalaman pelamar lainnya yang relevan dengan kriteria yang telah ditetapkan UIII.
Kampus UIII terletak di kawasan Depok, Jawa Barat, dan perguruan tinggi negeri (PTN) bertaraf internasional ini didirikan dengan tujuan untuk memperkenalkan Islam Indonesia yang moderat dan toleran ke dunia Internasional. Selain itu juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu pusat peradaban Islam Dunia.
Kampus ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang didirikan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 57 yang ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2016. Sebanyak 200 lebih mahasiswa mengikuti acara ini, 148 orang di antaranya merupakan mahasiswa baru program S-2 dan S-3 dari berbagai kota di Indonesia dan berbagai negara yang lolos seleksi sebagai penerima beasiswa UIII.
Dalam acara ini sebagian mahasiswa hadir secara virtual. Acara pembukaan perkuliahan tahun kedua UIII di Gedung Rektorat kampus UIII juga dihadiri oleh anggota Senat Akademik, Wakil Rektor, Sekretaris Universitas, Dekan, Ketua Program Studi, para dosen dan segenap sivitas akademika UIII, serta pejabat pemerintah pusat dan daerah, tokoh masyarakat, dan para tamu
undangan dari kalangan perguruan tinggi serta lembaga-lembaga riset di Tanah Air.
Terkait dengan pendirian UIII, Komaruddin menjelaskan, Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di Asia Tenggara, dan muslim penganut demokrasi terbesar di dunia. Hal ini menjadi modal bagi bangsa Indonesia untuk memberi kontribusi nyata kepada dunia.
“UIII merupakan perguruan tinggi negeri pertama yang sedari awal didesain menjadi kampus bertaraf internasional,” jelasnya.
Sejak berdirinya UIII beberapa tahun lalu hingga sekarang, UIII terus berupaya membangun kerja sama dan memperluas jaringan dan sinergi dengan para pemangku kepentingan. Terutama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri, baik instansi pemerintah maupun swasta.
“Mungkin tidak banyak lembaga pendidikan lain di Indonesia yang bisa dijadikan contoh untuk membangun proyek sentral seperti ini. UIII ini adalah proyek perintis. Tetapi karena ini bukan proyek instan, mungkin perlu waktu untuk membuatnya menjadi mapan dan berkembang. Juga, dibutuhkan cukup banyak waktu untuk menilai keberhasilan atau kegagalannya di masa depan,” kata Komaruddin.
Seperti yang sejak awal direncanakan, kampus UIII tidak hanya dipenuhi mahasiswa dari Indonesia, tetapi juga mahasiswa internasional dari berbagai negara. Tahun 2021 lalu, UIII telah menerima sekitar 100 mahasiswa untuk empat fakultas melalui program beasiswa “full scholarship.”
Dari jumlah tersebut, mayoritas mahasiswa berasal dari Indonesia dan sebagian lainnya berasal dari berbagai negara. Mahasiswa UIII tahun itu terdiri dari 58 persen laki-laki dan 42 persen perempuan dengan rincian 66 persen warga negara Indonesia dan 34 persen warga negara asing.
Sekretaris Universitas UIII, Chaider S. Bamualim menjelaskan, animo masyarakat, termasuk dunia internasional, terlihat semakin besar kepada UIII. Terjadi peningkatan cukup signifikan jumlah pelamar tahun ini, dan juga latar belakang kota, serta negara asal mereka.
Hal ini menunjukkan perhatian dan juga kepercayaan yang cukup besar kepada kualitas pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya pendidikan tinggi dalam bidang keislaman. "Ini merupakan ‘strategic positioning’ yang penting bagi kami di UIII untuk meneguhkan peran Islam dan kontribusi Indonesia untuk dunia, khususnya dunia Islam,” jelas Chaider.
Untuk itu, kampus UIII telah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan kantor Direktorat Jendral Imigrasi Kemenkumham untuk mendapatkan bantuan dan dukungan mendatangkan mahasiswa asing. “Syukur alhamdulillah, dalam hal ini, perhatian pemerintah Indonesia sangat besar dan khususnya Kementerian Luar Negeri dan Kantor Direktorat Jendral Imigrasi berperan penting dalam mempercepat kehadiran mahasiswa asing kami di UIII,” jelas Chaider.
Selain itu, dalam orasi ilmiahnya yang disebut “Convocation Speech” oleh Prof. Dr. Noorhaidi Hasan menyampaikan makalah yang berjudul, “Decentering Islamic Studies”: Menuju Pendekatan Baru dalam Studi Islam dan Masyarakat Muslim. Dalam pidatonya ia mengatakan, perlunya mempelajari Islam dari berbagai perspektif.
"Kita perlu mempelajari semua pengetahuan yang relevan tentang Islam dari apa yang disebut sebagai bagian tradisi Timur dan yang sering dianggap ‘pinggiran’ dari dunia muslim, hingga posisi tradisional yang mapan dari ilmu-ilmu Islam dan menawarkan penjelasan yang bernuansa tentang bagaimana Islam dan masyarakat muslim telah berkembang secara dinamis, dengan mengatasi hambatan sejarah dan bergerak maju menuju masa depan yang lebih menjanjikan," bebernya.
Memulai Sistem Perkuliahan Tatap Muka
Perkuliahan di UIII telah dimulai sejak 2021 dan mulai tanggal 26 September 2022 ini. Selanjutnya mahasiswa baru akan menjalani proses orientasi selama beberapa hari, hingga akhir September 2021.Tujuan orientasi mahasiswa baru ini adalah untuk membekali mahasiswa dengan informasi yang diperlukan dalam menjalani proses pendidikan di UIII. Melihat kondisi pandemi covid-19 yang semakin membaik di Indonesia saat ini, sejak semester kedua tahun akademik 2021-2022 kemarin, UIII telah menerapkan sistem pembelajaran tatap muka.
Sebelumnya, UIII merancang sistem dan penjadwalan perkuliahan online yang dapat diikuti dengan baik oleh seluruh mahasiswa yang tersebar di berbagai negara serta memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran yang efektif di ruang kelas online maupun di luar kelas. Banyak profesor dan dosen senior UIII yang berasal dari berbagai negara sangat antusias menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2022-2023.
Peningkatan Kerja Sama Dalam dan Luar Negeri
Selama setahun terakhir, UIII berhasil menyelenggarakan berbagai kegiatan akademik yang besar dan penting di luar perkuliahan, hampir setiap fakultas di UIII secara reguler mengadakan konferensi, seminar, webinar dan lokakarya. Menurut Wakil Rektor bidang Kerjasama, Riset dan Kelembagaan, Jamhari Makruf, hal ini sangat penting dan merupakan program strategis UIII.“Mereka mengundang pembicara dalam dan luar negeri kelas dunia, membahas isu-isu global penting di bidangnya masingmasing. Mereka juga menjalin kerja sama dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri. Bagi kami, kegiatan seperti ini sangat penting dan membuat kami bangga, menunjukkan perhatian dan kepedulian kami kepada isu-isu strategis nasional maupun
global,” jelas Jamhari.
Sebagai contoh, pada Mei 2022 yang lalu, UIII sukses menggelar acara Panel Ketahanan Pangan bersama MIKTA pada 24 Mei 2022. MIKTA adalah gabungan berbagai negara yakni Meksiko, Indonesia, Republik Korea, Turki, dan Australia.
Acara digelar dalam format hybrid dengan partisipasi duta besar dan ahli dari negara-negara MIKTA. Para peserta membahas ketahanan pangan sebagai pilar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, menyusul perubahan geopolitik di dunia pasca konflik Rusia-Ukraina.
Pada tahun 2022 ini, Fakultas Studi Islam UIII juga bekerja sama dengan HRH Prince Alwaleed bin Talal Center for the Study of Islam in the Contemporary World University of Edinburgh (UoE), Skotlandia dalam sebuah proyek bernama “The Edinburgh-UIII Postgraduate Dual Degree Partnership on Islam and the Globalized Muslim World.”
Sementara itu, Fakultas Ilmu Sosial UIII sukses bekerja sama dengan Persatuan Polster Seluruh Indonesia (Persepi) menyelenggarakan acara “FOSS Summer Training on Qualitative and Quantitative Methods (STQ2M)” yang diselenggarakan pada 28 Juli - 16 Agustus 2022 memperkuat riset para mahasiswa dengan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif.
Terkait publikasi internasional, UIII berhasil menerbitkan Muslim Education Review (MER), jurnal internasional yang diterbitkan oleh Fakultas Pendidikan IIIU. MER merupakan forum untuk mempublikasikan penelitian tentang pendidikan dalam bidang kurikulum dan pedagogi, penilaian dan evaluasi, kebijakan dan kepemimpinan, dan pendidikan dan masyarakat.
Peningkatan kerja sama ini diakui sangat berdampak bagi peningkatan kualitas akademik di UIII. Seperti diakui oleh Wakil Rektor bidang akademik, SDM dan kemahasiswaan Bahrul Hayat.
“Kami telah memastikan bahwa dosen di kampus UIII adalah dosen bergelar guru besar lulusan universitas terkemuka di luar negeri. Hal ini terkait dengan sistem pengajaran yang kami terapkan, menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab. Namun UIII juga memberdayakan berbagai SDM, termasuk keterlibatan dosen lokal sebagai asisten profesor,” tegas Bahrul Hayat.
Menurut Dadang Muljawan, selaku Wakil Rektor bidang administrasi dan keuangan, kampus UIII juga terlibat dalam berbagai forum internasional, termasuk pertemuan awal G-20 di Indonesia, membahas program pengembangan keuangan dan finansial di masa depan. Sejumlah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIII berhasil terpilih mempresentasikan makalah mereka di pertemuan kelas dunia di Malaysia dan United Kingdom.
Baca juga: UIII Berupaya Jadi Pusat Baru Kajian Islam Global |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News