Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih. DOK Unair
Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih. DOK Unair

Rektor Ungkap Upaya Unair Berantas Joki Tugas hingga Skripsi

Renatha Swasty • 26 Juli 2024 16:46
Jakarta: Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih angkat bicara soal joki tugas hingga skripsi yang tengah jadi perbincangan warganet. Dia menegaskan fenomena joki tugas akademik tidak selaras dengan napas dan tujuan pendidikan.
 
“Bagi saya ini tidak etis dan tidak akademis. Dalam banyak hal, ini bisa masuk dalam kategori pembohongan, paling tidak dalam institusi pendidikan,” ucap Nasih dikutip dari laman unair.ac.id, Jumat, 26 Juli 2024.
 
Nasih memaparkan ada beberapa kemungkinan penyebab maraknya joki tugas akademik. Salah satunya, adanya ketidaksadaran arti penting pendidikan.

“Bahwa pendidikan itu mengembangkan potensi diri, bukan orang lain. Mungkin mereka menerjemahkan berikutnya yang penting lulus secara administratif dan dapat ijazah,” tutur dia.
 
Nasih mengatakan kebutuhan ekonomi juga dapat menjadi pendorong maraknya joki skripsi. Adanya permintaan memicu banyaknya layanan joki tugas akademik bermunculan.
 
“Dari sisi ekonomi, di mana ada demand ya ada supply sehingga akhirnya menjamur ada tawaran di mana-mana,” ujar Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair itu.
 
Nasih menekankan pihaknya akan terus berkomitmen memberantas tindakan joki tugas akademik yang melibatkan sivitas akademika Unair. Upaya yang dilakukan Unair untuk mengidentifikasi tindakan curang tersebut beragam.
 
Misalnya, pihak universitas akan melakukan pemeriksaan dengan teknologi atau media khusus bila menyangkut karya tulis. Kemudian, mahasiswa juga akan diminta untuk mempresentasikan karya.
 
“Mempresentasikan itu penting karena untuk melihat apa itu punya orang lain atau tidak. Sekali lagi mekanisme di Unair hasil karya itu dipresentasikan, termasuk skripsi,” tutur dia.
 
Mekanisme lain yang dijalankan adalah dengan mempublikasikan karya tulis mahasiswa. “Selain itu, skripsi kan juga pasti dipublikasikan di berbagai media jadi pasti akan ketahuan kalau ada yang hasil kerjanya orang lain karena mudah saja untuk mengidentifikasi apakah karya itu kita sendiri atau orang lain,” tutur Nasih.
 
Nasih berharap melalui upaya-upaya tersebut Unair dan dunia pendidikan lebih luas dapat mengeliminasi tindak kecurangan dalam bentuk apa pun. “Lagi dan lagi, kita tetap harus mengeliminasi kondisi ini karena itu tidak sejalan dengan napas dan tujuan pendidikan,” tegas Unair.
 
Baca juga: Kampus Mesti Atur Regulasi Bimbingan Cegah Joki Skripsi 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan