Kuntoro banyak berjasa pada ITB. Salah satunya sebagai pendiri SBM ITB atas penugasan Rektor Kusmayanto Kadiman pada 31 Desember 2003.
Menteri Pertambangan Kabinet Pembangunan VII pada 1998 serta Menteri Pertambangan Kabinet Reformasi Pembangunan di 1998-1999 itu mempunyai nama asli Kuntoro Iman Subagyo Mangkusubroto.
Dia mulai menempuh pendidikannya di ITB pada 1965. Saat itu, dia mengambil program studi Teknik Industri pada jenjang S1.
Setelah itu, dia melanjutkan pendidikan S2 di Stanford University, Amerika Serikat pada bidang Industrial Engineering dan Civil Engineering. Kuntoro kembali ke ITB dengan melanjutkan jenjang pendidikan S3 di bidang Teknik Bidang Ilmu Keputusan.
Kuntoro mulai mengajar sebagai dosen jurusan Teknik Industri pada 1972. Perjalanan kariernya terbilang sangat cemerlang.
Dia tercatat pernah menjadi Staf Ahli Menteri Muda UP3DN (1983-1988), lalu Pembatu Asisten Administrasi Menteri Sekretaris Negara RI (1984).
Kuntoro terus mendalami kariernya di bidang pertambangan dengan menjadi Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam (1988-1989). Dilanjutkan dengan ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Tambang Timah (1989-1994).
Kemudian, menjadi Direktur Jenderal Pertambangan Umum, Departemen Pertambangan dan Energi (1993-1997). Serta menjadi Deputi Bidang Perencanaan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (1997-1998).
Sampai akhirnya, di era kepemimpinan Presiden Soeharto di 1997, Kuntoro ditunjuk sebagai Menteri Pertambangan Republik Indonesia. Tak berhenti sampai di situ, Kuntoro sempat menjadi Direktur Utama PLN pada 2000.
Dia juga menjadi salah satu sosok yang berjasa dalam menangani bencana Tsunami Aceh 2004 dengan menjadi Kepala Badan Pelaksana-Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi/Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias (2005), serta Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan di Kabinet Indonesia Bersatu II.
Berbagai penghargaan diraih Kuntoro, mulai dari Association of South East Asian Nation (ASEAN) Engineering Excellence Award (1996), Hononary Lee Kuan Yew, Exchange Gellow (2006), Ganesha Prajamanggala Bakti Adiutama ITB, atas jasa dan pengabdian luar biasa sebagai Menteri dalam Kabinet Indonesia (2009), Royal Norwegian Order of Merit – Commander with Star (2012), hingga Honoris Causa dari Northeastern University (2012).
Kuntoro juga meraih Bintang Tanda Jasa the Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star dari Pemerintah Jepang pada 13 Mei 2023. Penghargaan diterima atas kontribusinya terhadap hubungan kedua negara.
Kuntoro bersama dengan beberapa orang dosen lainnya, memprakarsai berdirinya SBM ITB. Mereka adalah Surna Tjahja Djajadiningrat, Nurhajati Ma'mun, Jann Hidajat Tjakraatmadja, Arson Aliludin, Sudarso Kaderi Wiryono, Dermawan Wibisono, Utomo Sarjono Putro, dan Aurik Gustomo.
Pada 2002, Dewan Pengurus ITB menyetujui pembentukan program sarjana di bidang Bisnis dan Manajemen, hingga akhirnya SBM ITB resmi didirikan pada Desember 2003.
Selama hidupnya, Kuntoro telah mendedikasikan ilmunya untuk kemajuan bangsa. Dia juga sosok yang menginspirasi banyak orang, tidak hanya bagi sivitas akademika ITB tapi juga Indonesia.
Baca juga: Mantan Menteri Pertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto Meninggal Dunia |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News