Memahami Aba-aba Baris Berbaris: Petunjuk, Peringatan, Pelaksanaan

Jakarta: Menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI pada tanggal 17 Agustus biasanya digelar lomba baris berbaris antar sekolah. Biasanya peserta melakukan kreasi dalam gerak baris berbaris mereka sebagai atraksi kepada penonton.
 
Tetapi meski banyak kreasi dalam baris berbaris, aba-aba dan gerakan dasarnya mengikuti Peraturan Baris Berbaris (PBB) milik TNI/POLRI yang tertuang dalam SKEP PANGAB Nomor: SKEP/611/N 85 Tanggal 8 Oktober 1985.

Baris berbaris adalah

Sebelum membahas tentang aba-aba dalam PBB, perlu diketahui dulu apa itu baris berbaris. Di atas sudah disebutkan bahwa setiap menjelang perayaan HUT RI digelar lomba baris berbaris. Tapi baris berbaris bukan hanya itu.
 
Dikutip dari SKEP PANGAB Nomor: SKEP/611/N 85 Tanggal 8 Oktober 1985, baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara hidup, yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.

Maksud dan tujuan peraturan baris berbaris (PBB)

1. Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2. Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3. Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4. Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5. Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.

Fungsi PBB

Adapun fungsi PBB dalam lingkungan sekolah adalah agar siswa mengetahui dan memahami cara melakukan PBB dengan benar. Sehingga siswa dapat mengikuti beberapa kegiatan di sekolah seperti kegiatan apel atau upacara dengan disiplin dan baik.

Macam aba-aba PBB: petunjuk, peringatan, pelaksanaan

Dalam PBB aba-aba merupakan suatu perintah yang diberikan oleh seorang pemimpin atau komandan upacara atau kegiatan lain kepada pasukannya untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.

Dasar aba-aba dalam PBB ada tiga, yakni petunjuk, peringatan, dan pelaksanaan. Berikut uraian masing-masing aba-aba.

1. Aba-aba Petunjuk

Aba-aba ini digunakan untuk menegaskan maksud dari peringatan atau pelaksanaan. 
 
Contoh: 
Kepada pembina upacara-Hormat-Gerak
Untuk amanat-Istirahat di tempat-Gerak

2. Aba-aba Peringatan

Aba-aba ini merupakan perintah yang jelas untuk langsung dilaksanakan.
 
Contoh:
 
Lencang depan-Gerak
Hadap Kiri-Gerak
Istirahat di tempat-Gerak

3. Aba-Aba Pelaksanaan 

Untuk aba-aba pelaksana ini terdapat tiga aba-aba, yaitu Gerak, Maju, dan Jalan. Berikut penjelasannya.
 
a. Gerak
 
Beberapa contoh aba-aba di atas menggunakan aba-aba "Gerak" yang merupakan aba-aba untuk gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat serta gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
 
Contoh:
 
Hormat-Gerak
Siap-Gerak
Jalan di tempat-Gerak
 
b. Jalan
 
Aba-aba jalan ini digunakan untuk gerakan yang meninggalkan tempat baik dalam keadaan berhenti atau berjalan.
 
Contoh:
 
Maju-Jalan
Langkah tegap maju-Jalan
4 langkah ke depan-Jalan
Haluan kiri-Jalan
 
Aba-aba Mulai
 
Aba-aba ini merupakan perintah yang dilaksanakan secara berturut-turut seperti berhitung atau membentuk barisan. 
 
Contoh :  
Hitung-Mulai
4 berbanjar kumpul-Mulai
3 bersaf kumpul-Mulai   
 
 

Baca juga: 2 Pelajar Sulsel Terpilih Jadi Paskibraka Nasional

 

Cara Memberi Aba-aba

Dalam memberi aba-aba dalam berbaris ini tidak boleh asal ada ketentuan yang harus diikuti. Berikut ini cara memberi aba baris-berbaris:

1. Posisi pemberi aba-aba ketika memberikan aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna dan menghadap ke pasukan.
2. Apabila aba-aba berlalu kepada pemberi aba-aba maka tidak menghadap ke pasukan. Contohnya, saat menyiapkan pasukan pada saat pembina upacara memasuki lapangan upacara dan menyiapkan pasukan setelah amanat selesai.
3. Pengucapan aba-aba dilakukan dengan suara nyaring-tegas 
4. Apabila ada bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka dilakukan perintah Ulangi. Contohnya Istirahat di tempat-Ulangi-siap-Gerak.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News