The 18th Metallurgy and Materials Week diinisasi atas dasar kesadaran bahwa hilirisasi adalah proyek jangka panjang sehingga penerapan konsep berkelanjutan sangatlah diperlukan. Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan nukleasi dukungan dan komitmen terhadap upaya percepatan hilirisasi yang berkelanjutan.
Metallurgy & Materials Week (MnMs’ Week) merupakan sebuah acara tahunan dan terbesar yang diadakan oleh Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI yang dilaksanakan oleh Ikatan Mahasiswa Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Acara ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2005 secara nasional dengan mengusung tema yang melibatkan elemen pemerintah, pelaku industri, dan akademisi untuk membentuk perspektif terintegrasi pada isu-isu terkini dan proyeksi masa depan industri metalurgi dan material.
Kegiatan ini dalam pembahasannya menyinggung tentang teknologi, inovasi, sumber daya manusia, regulasi dan kebijakan pemerintah, keadaan ekonomi dalam dan luar negeri, hingga keberlanjutan industri tersebut.
Untuk tahun ini, Metallurgy and Materials Week (MnMs’) mengangkat tema 'Sustainability in The Downstream of Materials Resource Processing Industry'. Tema ini diangkat untuk membahas tentang upaya hilirisasi industri pengolahan mineral logam.
Mineral logam merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan sehingga pengelolaannya harus dilakukan secara optimal dan berkelanjutan. Selain itu, pemanfaatannya wajib diarahkan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, sesuai dengan amanat yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33 Ayat 3.
Upaya hilirisasi pada industri pengolahan mineral logam perlu disertai dengan suatu pedoman yang tepat, terarah, dan menyeluruh dengan memperhatikan kondisi terkini serta kondisi ideal yang ingin dicapai di masa depan.
Adapun rangkaian kegiatan yang digelar dalam The 18th Metallurgy and Materials Week di antaranya:
- Kompetisi sebagai wadah penuangan gagasan dan penciptaan teknologi oleh para insan terpelajar. Terdiri dari Case Study Competition yang bekerja sama dengan MIND ID sebagai case contributor dan Student Innovation Forum yang diikuti oleh 60 tim dari berbagai universitas di Indonesia. Ide dan gagasan mahasiswa yang telah diterima membahas terkait pemanfaatan green energy, secondary resource, serta digitalisasi dan automasi dalam penerapan pengolahan mineral di Indonesia.

(Foto: Dok. Ist)
Baca: Sepanjang 2023, Publikasi UI Didominasi Jurnal Q1 Internasional |
- National Seminar, yakni upaya pemberian wawasan dan motivasi kepada seluruh peserta akan pentingnya hilirisasi yang berkelanjutan. Untuk menunjang hal tersebut, 18th MnMs’ Week mengundang Bapak Hasyim, S.STP., M.Si selaku Direktur Hilirisasi Mineral dan Batubara Kementerian Investasi/BKPM RI memberikan materi terkait bagaimana hilirisasi meningkatkan nilai ekonomi Indonesia. Selanjutnya juga mengundang Bapak Ir. Donny Zulfakar, S.T., MBA selaku Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID memberikan materi terkait strategi good mining and metal processing practices untuk menghasilkan green product. Serta, mengundang Ibu Rulan Dinary, S.T. selaku anggota kelompok kerja Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) memberikan materi terkait pemanfaatan secondary resource sebagai upaya mencapai zero waste dalam praktik pengolahan mineral.

(Foto: Dok. Ist)
- MnMs Dialogue, sebuah diskusi panel dengan tema “Sustainable Practice in Mineral Downstreaming: Balancing Environment and Economic Development” yang menghadirkan para stakeholder dari berbagai latar belakang, mulai dari akademisi dan researcher, pemerintah, serta para pelaku industri dengan kapasitas dan perannya masing-masing dalam upaya penerapan hilirisasi yang berkelanjutan. Kegiatan ini dibuka dengan penyampaian keynote speech oleh Prof. Dr. Ir. Irwandy Arif, M.Sc selaku Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang mewakili Bapak Ir. Arifin Tasrif selaku Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia yang memaparkan terkait potensi energi dan sumber daya mineral di Indonesia.
Selanjutnya, diskusi dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Johny Wahyuadi M. Soedarsono, DEA selaku Dosen Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia bersama Prof. Dr. Ratno Nuryadi, M. Eng selaku Kepala Organisasi Riset Nanotechnology dan Materials BRIN berkapasitas sebagai akademisi dan researcher yang mengemukakan progres penelitian dan pengembangan teknologi yang dapat diterapkan dalam proses hilirisasi mineral agar berkelanjutan.
Selanjutnya, diskusi dihadiri juga oleh Bapak Bambang Patijaya, S.E., M.M selaku Anggota Komisi VII DPR RI dalam kapasitasnya sebagai pembuat regulasi mengemukakan interpretasi UU Minerba sebagai landasan utama penerapan hilirisasi di Indonesia. Andi Rizaldi, S.T., M.M selaku Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dalam kapasitasnya sebagai pelaksana peraturan (eksekutif) mengemukakan kondisi peningkatan industrialisasi dan investasi lokal dan/atau asing sebagai dampak dari program hilirisasi. Moh. Iqbal Al Farobi, S.T selaku Direktur Process Plant, PT Vale Indonesia bersama Melati Sarnita, S.T., M.BA selaku Direktur Pengembangan Usaha, PT Indonesia Asahan Aluminium dalam kapasitasnya sebagai pelaku industri mengemukakan gambaran praktik pengolahan mineral yang berkelanjutan di Industri sebagai respon terhadap program hilirisasi yang digalakkan oleh pemerintah.
Diskusi panel pada MnMs dialogue diakhiri dengan sesi panelis dengan menghadirkan dua orang panelis, yakni Prof. Dr. Eng. Ir. Sri Harjanto selaku Dosen Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik Universitas Indonesia bersama dengan Faisal H. Basri, S.E., M.A selaku Senior Economist, Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) memberikan tanggapan dan sudut pandangnya terkait keseluruhan sesi diskusi yang telah berjalan. Diskusi ini dipimpin oleh D.Sc. (Tech.) Imam Santoso, S.T., M.Phil selaku Dosen Teknik Metalurgi dan Material, Institut Teknologi Bandung.


(Foto: Dok. Ist)
The 18th Metallurgy and Materials Week ditutup dengan penandatanganan kesimpulan hasil dialogue yang ditandatangani oleh masing-masing speaker secara pribadi dengan 5 poin utama, antara lain:
- Mendukung program hililirasi sumber daya mineral yang berkelanjutan di Indonesia.
- Berkomitmen untuk melaksanakan hilirisasi yang berkelanjutan sesuai dengan peran masing-masing pihak di instansi dan bidangnya.
- Mendukung pemanfaatan secondary resource untuk menciptakan circular economy di industri pengolahan mineral di hilir
- Mendukung penggunaan green energy untuk mewujudkan green industry di hilir
- Mendukung digitalisasi dan outomasi pada industri pengolahan mineral di hilir.
Project Officier dari 18th Metallurgy and Materials 2023 Yosep Bello berharap kegiatan ini dapat memberikan pencerdasan kepada mahasiswa, pelaku industri, pemangku kebijakan, dan masyarakat umum akan pentingnya hilirisasi yang berkelanjutan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia. Ungkapan terima kasih diucapkan kepada seluruh pihak yang membantu dalam mensukseskan acara ini.
Adapun kegiatan ini mendapat banyak dukungan beberapa pihak seperti Kemahasiswaan UI, Kemahasiswaan FTUI, dan Departemen Teknik Metalurgi dan Material FTUI yang telah memberikan izin untuk pelaksanaan acara ini. Kemudian, dukungan juga didapat beberapa perusahaan dan media seperti Mining Industry Indonesia (MIND ID), PT Vale Indonesia Tbk, PT Pertamina (persero), Djakarta Mining Club, PT Krakatau Steel (persero) Tbk, PT Krakatau Pipes Industries, PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Paragon Technology and Innovation, PT ANTAM Tbk, PT. Timah Tbk, PT. Timah Industri, PT Bukit Asam Tbk, PT Smelting Gresik, PT. Transportasi Jakarta, dan Bank BJB Tbk. Acara ini juga didukung media massa, yakni Metro TV, Media Indonesia, dan Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News