Prof. Dr. Dorien Kartikawangi (kanan) dan Prof. Stanislaus S. Uyanto, Ph.D (kiri) usai pengukuhan guru besar Unika Atma Jaya. Foto: Unika Atma Jaya
Prof. Dr. Dorien Kartikawangi (kanan) dan Prof. Stanislaus S. Uyanto, Ph.D (kiri) usai pengukuhan guru besar Unika Atma Jaya. Foto: Unika Atma Jaya

Unika Atma Jaya Tambah 2 Guru Besar Bidang Komunikasi dan Statistik

Citra Larasati • 12 Maret 2023 06:00
Jakarta:  Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya mengukuhkan dua Gguru besar di bidang Komunikasi dan Statistika.  Kedua guru besar tersebut yaitu Prof. Dr. Dorien Kartikawangi, Guru Besar bidang Komunikasi dari Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis dan Ilmu Komunikasi, dan Prof. Stanislaus S. Uyanto, Ph.D., Guru Besar bidang Statistik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
 
Pengukuhan guru besar ini menambah jumlah anggota Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya yang saat ini menjadi 26 profesor.  Prosesi pengukuhan Guru Besar dibuka oleh Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko, dan dipimpin oleh Ketua Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya, Prof. Aloisius Agus Nugroho.
 
Unika Atma Jaya mendorong para calon Guru Besar untuk mengakselerasi proses. Sehingga pada 2019 terdapat 2 pengukuhan Guru Besar, 2020 terdapat 4 pengukuhan Guru Besar, dan pada 2022 juga terdapat 5 pengukuhan Guru Besar.  Kemudian pada tahun ini diproyeksikan ada 5 hingga 7 Guru Besar baru di lingkungan Unika Atma Jaya.

“Dukungan penuh diberikan kepada calon guru besar, sebagai apresiasi atas upaya para calon guru besar untuk memajukan keilmuannya dan pendidikan tinggi," kata Rektor Unika Atma Jaya, Agustinus Prasetyantoko dalam sambutan pembukaan pengukuhan Guru Besar, yang digelar Kamis, 9 Maret 2023.

Komunikasi Dalam Konvergensi Simbolik

Pada orasi ilmiahnya Dorien memaparkan pentingnya komunikasi dalam konvergensi simbolik pada interaksi dan kolaborasi. Dalam perjalanan karier akademiknya, Dorien telah mengembangkan dua model komunikasi yang menjadi perhatian dan dikembangkan oleh akademisi lain.
 
Model collaborative social responsibility, merupakan model komunikasi oleh Dorien yang telah memperoleh hak kekayaan intelektual dan digunakan oleh peneliti lain untuk mengembangkan kajiannya.  Selain itu juga oleh praktisi untuk menyusun strategi dan implementasi program komunikasi organisasi maupun perusahaannya.
 
Model kedua yang dikembangkan adalah Cross-cultural Communication Competencies Model yang merupakan hasil penelitian bersama Dr. Yohanes Temaluru dan Drs. Domi Dolet Unaradjan, M.A. pada tahun 2015 dalam konteks komunikasi organisasi. Model ini pertama kali dipresentasikan pada International Conference of Cross Cultural Communication di Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand.
 
Seiring dengan perkembangan lingkungan digital yang juga melahirkan budaya digital, model tersebut saat ini dalam proses pengembangan lebih lanjut.  “Kolaborasi lintas disiplin ilmu juga telah dilakukan dengan pembelajaran yang memperkaya pemahaman peran signifikan komunikasi dalam berbagai persoalan, utamanya ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan isu global, seperti perubahan iklim, lingkungan, serta keberlanjutan,” ujar Dorien.

Statistika Komputasi Simulasi Monte Carlo

Di sesi orasi ilmiah kedua, Stanislaus mengingatkan kembali bagaimana perkembangan teknologi informasi saat ini semakin membawa kita ke dalam dunia VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, Ambiguous). Simulasi Monte Carlo dapat menjadi alat yang berharga bagi organisasi untuk mengelola resiko dan membuat keputusan.
 
“Simulasi Monte Carlo dapat digunakan di keuangan untuk memodelkan dan menganalisis risiko portofolio, untuk mengestimasi potensi imbal hasil investasi, dan untuk menentukan alokasi aset yang optimal,” ungkap Stanislaus.
 
Menurut Stanislaus dalam manufaktur dapat digunakan untuk memodelkan dan mengoptimalkan proses rantai pasokan dan untuk mengevaluasi dampak perubahan jadwal produksi.  Simulasi Monte Carlo telah diaplikasikan dalam beberapa bidang yaitu, keuangan dan investasi, energi terbarukan, manufaktur, fisika, kimia, lingkungan, transportasi, dan teknologi informasi.
 
“Dalam energi dan utilitas dapat digunakan untuk memodelkan dan menganalisis pola produksi dan konsumsi energi, untuk mengevaluasi dampak sumber energi baru, dan untuk merencanakan permintaan energi masa depan,” ujar Stanislaus.
 
Unika Atma Jaya termasuk perguruan tinggi yang turut memperluas aktivitas kepedulian kampus di seluruh Indonesia dengan mengadopsi teknologi, kolaborasi dengan dunia industri dan institusi global.  Selain itu juga peningkatan akreditasi bertaraf internasional merupakan program yang secara berkelanjutan dijalankan guna memastikan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat (P2M) di Unika Atma Jaya semakin berkualitas dan berstandar global.
 
“Orasi ilmiah yang dilakukan oleh kedua Guru Besar dalam pengukuhannya telah menggarisbawahi nilai-nilai yang dimiliki Unika Atma Jaya. Mewujudkan nilai KUPP (Kristiani, Unggul, Profesional, Peduli) pada konteks komunikasi dan statistika di era digital saat ini,” tutup Ketua Dewan Guru Besar Unika Atma Jaya, Aloisius Agus Nugroho.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Baca juga:  Guru Besar Unpad Sampaikan Orasi Ilmiah Soal Biaya Pakan Unggas hingga Perkawinan Dini


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan