Menghidupkan budaya Jambi lewat animasi. Foto: Kemendikbudristek
Menghidupkan budaya Jambi lewat animasi. Foto: Kemendikbudristek

Gairah Budaya Jambi Dihidupkan Lagi Lewat Seri Animasi

Ilham Pratama Putra • 02 September 2023 16:06
Jakarta:  Upaya pengenalan serta mendorong gairah anak muda terhadap kebudayaan terus dilakukan. Tak hanya melalui kegiatan seni, media seri animasi pun diberdayakan untuk menghidupkam kembali gairah berkebudayaan.
 
Salah satunya dilakukan di Provinsi Jambi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media (Dit. PMM) dan didistribusikan oleh Balai Media Kebudayaan (BMK) melalui kanal Indonesiana.TV menghadirkan seri animasi Rana Uko dan seri dokumenter Muara Jambi Bertutur.
 
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah 5 Provinsi Jambi dan Bangka Belitung, Agus Widiatmoko menyebut serial ini akan sangat bermanfaat bagi pemajuan budaya. Secara khusus bagi anak muda Jambi.

"Serial ini menjadikan Muaro Jambi sebagai sumber inspirasi dan memperkenalkannya ke khalayak yang lebih luas. Kami juga bangga karena dipercaya sebagai salah satu tuan rumah sosialisasi Kelana Indonesiana.TV,” tutur Agus dalam keterangannya, Sabtu 2 September 2023.
 
Latar Muara Jambi menjadi alasan mengapa pemutaran perdana episode awal Rana Uko dilangsungkan di kota Jambi. Pemutaran film yang disutradarai Daryl Wilson dan diproduseri Nadya Choudori dari Temotion ini dihadiri siswa-siswi sekolah menengah kejuruan dan komunitas film. 
 
Acara ini sendiri merupakan bagian dari kegiatan Kelana Indonesiana.TV untuk memperkenalkan kanal kebudayaan yang dikelola BMK.  Sementara itu, Kepala BMK Retno Raswaty mengatakan Indonesiana.TV saat ini tengah melakukan pengenalan budaya sebagai bahan eksplorasi dan sumber inspirasi kepada generasi muda. 
 
"Kelana Indonesiana.TV ingin mengajak anak-anak muda agar berani membuat karya kreatif berbasis budaya lokal. Harapannya, anak-anak muda Jambi giat mengeksplorasi, mengembangkan, dan melestarikan seni dan budaya yang ada di sekitar mereka," tambah Retno.
 
Dalam bincang kreatif setelah acara pemutaran Rana Uko, para pelajar, guru, dan komunitas diajak berkenalan dengan para pengisi suara atau voice actors asal Jambi yang terlibat di produksinya. Setelah itu, penonton diajak mempraktikkan bagaimana para voice actors ini bekerja mengisi suara untuk adegan tertentu. 
 
Pemeran utama Sactya di Rana Uko yaitu Al Fatihah Putri Cahya mengaku bangga bisa terlibat dalam karya ini. Selain siswi kelas VI SDN 51 Kota Jambi itu, terlibat pula ayahnya, Ahmad Bustomi, sebagai pengsi suara tokoh Datuk Banau. 
 
“Awalnya kami mau ikut karena yakin bahwa film animasi ini akan disukai oleh banyak orang. Kami ingin memperkenalkan budaya Jambi kepada masyarakat luas,” ujar Ahmad Bustomi yang juga Pendiri Teater Anak Ananda Sejati. 
 
Tim Kelana Indonesiana.TV hadir juga mengajak warga sekitar menyaksikan film dokumenter Muara Jambi Bertutur. Film yang juga diproduksi Direktorat Perfilman, Musik, dan Media ini disutradarai oleh Nia Dinata dan diproduseri oleh Sandie E. Monteiro dari Kalyana Shira Foundation. 
 
Film ini mengetengahkan peran warga Muara Jambi yang mayoritas adalah umat muslim dalam menjaga cagar budaya yang didirikan di abad ke-7 sebagai pusat pengetahuan dan ajaran agama Buddha. “Saya bangga dan bahagia bisa terlibat di pembuatan dokumenter ini karena warga Muara Jambi sangat toleran dan terbuka dalam bekerja sama,” ujar Nia.
 
Baca juga: Belum Ada Listrik, Tapi Kadoku Jadi Kampung Adat Berbasis Narasi Digital Pertama di Sumba

?Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan