Untuk itu, Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji dari Vox Populi Institute Indonesia berharap Nadiem dapat membuat peta jalan pendidikan seaplikatif yang dibuat aplikasi gojek online Gojek.
"Terus terang Saya bingung, kok kayanya petanya ruwet banget. Saya mengusulkan, kalau buat peta jalan itu belajar ke Gojek. Bikin peta jalan itu mulainya kaya di aplikasi Gojek," jelas Indra dalam dalam Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X DPR, Kamis 19 November 2020.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Serupa halnya layanan Gojek, yang menggambarkan di mana awal titik perjalanan, diantar kemana dan berapa biayanya, dapat dijadikan pedoman. Artinya penyusunan peta jalan pendidikan harus jelas pula dirancang mulai dari mana, pendidikan akan dibawa kemana dan berapa besar anggaran yang dibutuhkan.
"Yang jelas, peta yang sekarang sulit sekali disebut peta jalan. Jadi saran Saya bisa belajar ke pembuat Gojek," ujarnya.
Baca juga: Rancangan Peta Jalan Pendidikan Dinilai Terlalu Kebarat-baratan
Candaan itu menjadi sebuah sindiran bagi Nadiem yang dulunya adalah CEO dari aplikasi ojek online tersebut. Menurutnya di Kemendikbud, Nadiem diharapkan bisa bekerja layaknya saat membangun Gojek.
"Kita bicara data sudah lengkap Kemendikbud itu. Data sudah ada semua, kita tahu kompetensi guru, sekolah yang rusak, itu semua jumlahnya ada semua, tapi tidak pernah dibuat petanya yang baik," sambung dia.
Lebih lanjut, Indra memberi saran kepada Kemendikbud dalam membuat peta jalan pendidikan. Setidaknya ada lima poin yang diperhatikan dalam membuat peta jalan pendidikan tersebut.
"Pertama meningkatkan akses pendidikan yang seluas-luasnya, kedua human capital-nya padahal bisa dihitung kita butuh berapa sekolah, berapa guru dan titiknya di mana. Kalau kita bisa hitung itu untuk tentara, untuk polisi, harusnya dengan guru kita juga bisa. Kemudian mutu pendidikannya seperti apa, kompetensi yang dihasilkan itu seperti apa, dan estimasi anggarannya berapa," pungkas Indra.
(CEU)