Ilustrasi peragaan fesyen muslim. Foto: APF/Adek Berry
Ilustrasi peragaan fesyen muslim. Foto: APF/Adek Berry

Kontribusi Vokasi dalam Fesyen Muslim Disebut Tumbuhkan Ekonomi Indonesia

Ilham Pratama Putra • 20 Oktober 2022 11:12
Jakarta: Sebanyak 60 busana rancangan 10 satuan pendidikan vokasi akan diperagakan pada gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023. Penyelenggaraan JMFW 2023 diharapkan dapat menumbuhkan ekosistem industri fesyen dalam negeri ke kancah internasional.
 
Pakar Ilmu Ekonomi dan Keuangan Syariah dari Universitas Indonesia, Rahmatina Awaliah Kasri, mengungkapkan posisi industri fesyen Indonesia sangat menjanjikan. Bahkan, berpeluang menjadi key player dalam industri halal global.
 
Dia mengapresiasi keterlibatan vokasi dalam gelaran JMFW. Sebab, keterlibatan vokasi turut mendorong perekonomian bangsa lewat industri halal.

“Industri halal mencakup tujuh sektor, namun bagi Indonesia yang paling strategis adalah industri makanan dan minuman halal serta fesyen muslim atau modest fesyen. Minat dari sektor ini besar dan pertumbuhannya tinggi. Peluang besar ini perlu kita tangkap dan direspons oleh berbagai pihak terkait,” tutur Rahmatina dalam Bincang Media, Kamis, 20 Oktober 2022.
 
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, mengatakan peran pendidikan vokasi dalam penguatan industri halal, khususnya fesyen muslim ada pada penyediaan SDM. Pemenuhan SDM dari sisi kuantitas dapat dilihat dari jumlah kompetensi keahlian dan program studi yang dimiliki satuan pendidikan vokasi.
 
“Setidaknya terdapat 1.130 SMK dan 15 perguruan tinggi vokasi yang membuka kompetensi keahlian atau program studi tata busana. Kita punya resource yang cukup memadai untuk pemenuhan talenta bidang fesyen,” ucap Kiki.
 
Kiki menjelaskan pada lingkup lebih luas pendidikan vokasi perlu untuk merespons tumbuhnya industri halal. Salah satu cara ialah bermitra dengan industri melalui berbagai program yang disediakan oleh Direktorat.
 
“Pendidikan vokasi tetap pada ranah pendidikan, bukan pada proses bisnis. Penyiapan SDM untuk memenuhi kebutuhan industri tidak hanya dilakukan di industri hilir, tetapi juga menopang industri pendukung industri halal,” ucap Kiki.
 
Selain penyiapan SDM, Kiki menyebut pendidikan vokasi juga dapat berkontribusi pada ranah inovasi. Sebagai contoh, guna mendukung industri pendukung produk halal, pendidikan vokasi menyiapkan alat, metode, dan prosedur untuk memperkuat rantai pasok.
 
Hal ini telah diimplementasikan melalui program-program, seperti SMK Pusat Keunggulan dan Matching Fund. Program SMK PK mengajak industri untuk memberikan investasi pada penguatan pembelajaran, kurikulum, dan pengembangan teaching factory.
 
"Sedangkan pada jenjang pendidikan tinggi vokasi, terdapat platform Kedaireka yang mempertemukan inovasi atau potensi penelitian dari dosen vokasi dengan kebutuhan industri,” tutur Kiki.
 
Baca juga: Rancangan Busana Pelajar SMK hingga Kampus Vokasi Unjuk Gigi di JMFW 2023

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan