"Kalau biasanya memang yang banyak orang tahu itu LPDP, Chevening, Stuned begitu ya, tapi aku dapat yang agak berbeda," cerita Jati dalam siaran Instagram @beasiswaosc dikutip Rabu, 14 Juni 2023.
Ia mendapatkan beasiswa S3 langsung dari kampus tujuannya. Caranya, ia mencari lowongan melalui laman website penyedia lowongan beasiswa dari kampus tertentu.
Jati mencari beasiswa dari laman findaphd.com. Di laman tersebut, kata dia, sejumlah kampus menawarkan beasiswa berdasarkan kriteria yang diinginkan kampus.
"Jadi, kampus itu mau mencari global talent, mencari orang dari berbagai negara untuk studi dan cocok dengan project yang sudah ditentukan universitas," papar dia.
Saat itu, di kampus yang ia pilih sedang dibuka lowongan S3 dengan tema penelitian disinformasi. Dia langsung mengajukan diri pada lowongan tersebut.
"Jadi, aku juga ajukan kalau tema besar itu aku kembangkan. Saat itu aku spesifiknya disinformasi pemilu. Jadi, sebenarnya kalau target kampusnya sesuai sama yang dia harapkan dari kandidat itu ada peluangnya," ungkapnya.
Terlebih, kata dia, untuk bidang tersebut, Jati sudah memiliki kompetensi karena pernah bekerja di media selama 18 tahun. Pengalaman yang ia miliki digunakan untuk menuliskan personal statement.
"Dijelaskan lagi kenapa kita mau kerjakan riset ini dan kalau sesuai sama target yang dimau kampus akan lolos," sebutnya.
Selain itu, ia juga mempersiapkan surat rekomendasi. Baik itu surat rekomendasi dari akademisi maupun rekomendasi dari kalangan profesional.
"Kemudian CV, enggak usah yang berbunga-bunga yang penting cukup jelas kompetensi kita apa, pengalamannya apa, project atau riset yang sudah dikerjakan apa," beber dia.
| Baca juga: Aviani Malik Ungkap Pentingnya S2 Walau Sudah Memiliki Karier |
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
