Pada tahun 2021 Kemendikbud kembali mempertimbangkan untuk menjalankan program yang sama. Hal ini mengingat pandemi yang masih berlangsung, dan kemungkinan sebagian pelajar masih akan melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) meski izin pembukaan sekolah untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) diberi.
"Kita masih melihat situasi, kami akan meminta arahan kepada Mas Menteri (Mendikbud Nadiem Makarim) bersama penggambil kebijakan yang lain dalam hal bantuan subsidi kuota internet ini," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusdatin, Kemendikbud, Hasan Chabibie dalam siaran YouTube Arus Survei Indonesia (ASI), Kamis, 17 Desembar 2020.
Dia mengatakan, jika memang masyarakat masih membutuhkan, maka adalah bukan tidak mungkin program bantuan subsidi kuota bakal dilanjutkan. Berbagai evaluasi akan dilakukan oleh Kemendikbud.
"Tapi karena kami belum ada arahan secara pasti, tentu kami akan melakukan evaluasi terlebih dahulu dari masukan masyarakat," terang dia.
Baca juga: Peneliti LIPI: Siswa Sekolah Harus Jadi Prioritas Vaksin
Memang bantuan subsidi kuota internet banyak mendapat sambutan positif sejak dialirkan pada bulan September 2020. Namun beberapa perbaikan memang harus dilakukan untuk menyempurnakan program bantuan.
"Evaluasi ini di penghujung tahun ini kami coba lakukan dari faktor-faktor yang sudah kita himpun dari publik. Seandainya akan terjadi lagi (program subsidi kuota), kita sudah siap dengan skenario perbaikan," tutupnya.
Subsidi kuota sangat dibutuhkan dan dinilai mampu meringankan beban ekonomi. Dalam survei ASI juga dapat dilihat jika 80,5 persen publik meminta program subsidi kuota dilanjutkan untuk pada 2021.
"Sebanyak 80,5 persen publik menilai program bantuan kuota internet perlu dilanjutkan di tahun 2021," kata Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rif'an dalam rilis hasil survei ASI "Polemik dan Presepsi Publik Terhadap Bantuan Kuota Internet" Jumat, 16 Oktober 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News