Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Saryadi menyampaikan pendidikan vokasi hadir untuk menciptakan generasi yang memiliki produktivitas dan daya saing. Pendidikan vokasi memiliki posisi strategis.
"Pendidikan vokasi akan mendedikasikan upaya untuk memastikan lulusannya memiliki kompetensi yang sesuai dengan perubahan zaman dan kebutuhan yang ada di dunia kerja," terang Saryadi dalam webinar pembangunan pendidikan vokasi, Selasa, 18 Januari 2022.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia menyebut telah ada berbagai kebijakan untuk memastikan terwujudnya relevansi yang kuat antara satuan pendidikan vokasi dengan dunia usaha dunia industri (DUDI). Termasuk, upaya untuk mewujudkan relevansi yang kuat antara SMK dengan DUDI melalui Program SMK Pusat Keunggulan.
"Program SMK Pusat Keunggulan adalah upaya untuk membangun SMK dengan kualitas dan kinerja optimal sehingga menghasilkan lulusan yang diserap dan diapresiasi tinggi oleh dunia kerja dan menjadi mercusuar bagi SMK lainnya melalui proses transformasi," sebut dia.
Baca: Pertama Kalinya Selama Pandemi, FKG UNAIR Gelar UAS Tatap Muka
Menurutnya, ketika SMK Pusat Keunggulan mencapai kompetensi yang diharapkan, maka SMK Pusat Keunggulan bisa mengimbaskan praktik-praktik baik yang telah dijalankan. SMK Pusat Keunggulan pun bisa berbagi sumber daya dengan SMK-SMK yang lain sehingga bisa mewujudkan transformasi SMK yang bisa menjawab kebutuhan SDM saat ini dan masa depan.
"Kemendikbudristek telah menyeleksi SMK-SMK PK yang sudah sesuai dengan kebutuhan industri. Kepala-kepala sekolah SMK PK telah dilatih, SMK punya infrastruktur yang baik, pemadanan dukungan akan lebih nyaman," ujar Suryadi
Dalam implementasi Program SMK Pusat Keunggulan, berbagai aktivitas dan intervensi akan diberikan kepada SMK. Mulai dari pembelajara terpusat pada kebutuhan dunia kerja melalui teaching factory, hingga pengembangan SDM unggul yang mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis dunia kerja.
"Termasuk di dalamnya peningkatan kapasitas lembaga untuk bisa melakukan perencanaan program dan melaksanakan anggaran SMK berbasis refleksi diri, selain diharapkan menjadi pusat pengembangan dan pembelajaran bagi SMK lain," tutur dia.