Guru Besar ITB Brian Yuliarto. DOK ITB
Guru Besar ITB Brian Yuliarto. DOK ITB

Profil Brian Yuliarto, Guru Besar ITB yang Gantikan Mendiktisaintek Satryo

Ilham Pratama Putra • 19 Februari 2025 15:35
Jakarta: Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro direshuffle dari kabinet Merah Putih. Presiden RI Prabowo Subianto melantik sejumlah pejabat pada Rabu sore, 19 Februari 2025.
 
Pengganti Satryo adalah Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Brian Yuliarto. Di tengah isu reshuffle, Brian tiba di Istana Negara pada Rabu, 19 Februari 2025.
 
Yuk kenalan lebih dalam dengan Brian Yuliarto.

Melansir laman fti.itb.ac.id, Brian merupakan Guru Besar Teknologi Industri di ITB. Selain mengajar sebagai dosen, Brian juga merupakan Dekan Fakultas Teknologi Industri. Berikut riwayat pendidikan Brian Yuliarto:

Riwayat pendidikan

  1. S1 ITB (1999)
  2. S2 University of Tokyo, Jepang (2022)
  3. S3  University of Tokyo, Jepang (2005)
Dalam bidang akademik, Brian telah mengerjakan ratusan projek serta menerbitkan ratusan publikasi. Brian menerbitkan 329 artikel ilmiah yang tercatat dalam indeks Scopus dan telah disitasi sebanyak 5,618 kali dengan h-indeks 38.
 
Karya-karyanya yang inovatif juga telah mendapatkan pengakuan berupa beberapa paten, sebagai bentuk perlindungan intelektual untuk hasil riset yang dapat dikembangkan menjadi produk industri.
 
Baca juga: Bakal Gantikan Satryo, Brian Yuliarto Tiba Di Istana

Salah satu fokus Brian adalah menciptakan kemandirian teknologi di bidang biosensor untuk kebutuhan medis. Beberapa kerja sama dengan industri telah dijalin untuk mengembangkan alat diagnostik penyakit.
 
Dengan begitu, diharapkan Indonesia tidak hanya mandiri dalam teknologi biosensor tetapi juga dapat berkontribusi pada penguasaan teknologi kesehatan global.

Membangun laboratorium kelas dunia

Dedikasi Brian terhadap dunia riset juga diwujudkan dengan upayanya membangun laboratorium berstandar internasional di ITB. Bersama para dosen dan peneliti dari ITB, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta beberapa kampus lain di Indonesia, Brian berhasil menciptakan lingkungan riset yang menarik banyak mahasiswa pascasarjana untuk turut bergabung dalam penelitian.
 
Kolaborasinya dengan para ilmuwan dunia turut meningkatkan daya saing laboratorium tersebut sehingga kini sejajar dengan laboratorium top dunia lainnya.  Hal ini pula yang membuat Brian meraih Habibie Prize 2024.
 
Brian berharap dapat terus berkontribusi dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia serta menginspirasi generasi muda untuk berkarya di bidang inovasi dan riset demi kemajuan bangsa.
 
Habibie Prize merupakan penghargaan bergengsi yang didirikan untuk menghormati B.J. Habibie, seorang tokoh visioner dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Penghargaan diberikan setiap tahun kepada individu yang menunjukkan kontribusi signifikan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
 
Habibie Prize bertujuan mendorong inovasi serta memperkuat ekosistem riset di Indonesia, sesuai dengan visi B.J. Habibie dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan inovatif. Brian juga sebelumnya pernah mencalonkan diri sebagai Rektor ITB untuk periode 2025-2030, namun tak terpilih.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan